Kecerdasan Buatan Bisa Bikin Manusia Punya Kemampuan Istimewa Nabi Sulaiman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan segera mampu membuat manusia bisa berbicara dengan hewan. Seperti kemampuan istimewa Nabi Sulaiman .
Peneliti dari University of British Columbia, Karen Bakker mengatakan saat ini para ilmuwan di Jerman berupaya memecahkan pola suara-suara yang digunakan para hewan dengan menggunakan AI. Beberapa suara yang diteliti di antaranya adalah tarian goyangan lebah madu dan suara frekuensi rendah gajah.
Tekknologi itu diupayakan memetakan pola suara-suara yang digunakan dan kemudian diolah secara digital dan dimasukkan ke dalam otak mekanis di sebuah robot. Nantinya hasil pengolahan digital yang ada di dalam robot itu bisa digunakan manusia tidak hanya untuk berkomunikasi tapi juga untuk mengendalikan hewan .
Karen Bakker, yang baru-baru ini menerbitkan sebuah buku berjudul The Sounds of Life: How Digital Technologies Are Bringing Us Closer to the Worlds of Animals and Plants mengatakan para ilmuwan Jerman itu akan mencoba menaruh robot itu di lingkungan para hewan yang diteliti. Diharapkan robot-robot itu bisa diterima oleh hewan lainnya sebagai bagian dari mereka karena mampu berkomunikasi.
"Pada akhirnya kita akan memiliki tingkat kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya atas tempat hewan itu berada. Intinya kita mencoba berdampingan dengan tempat-tempat hewan itu dengan cara yang belum pernah kita lakukan sebelumnya yakni berkomunikasi," ujar Karen Bakker.
Upaya manusia untuk berkomunikasi dengan hewan sebenarnya sudah cukup lama dilakukan. Keinginan itu bahkan pernah diwujudkan dalam film-film layar lebar misalnya Doctor Dolittle pada tahun 1967 yang kemudian dibuat kembali dengan judul yang sama pada 1998 oleh aktor Eddie Murphy dan 2020 oleh bintang film Robert Downey Jr.
Pada tahun 2018, para peneliti dari Dahlem Center for Machine Learning and Robotics Jerman membuat RoboBee yang bisa meniru gerakan lebah.Robot yang terbuat dari spons itu dipasang dengan sepasang sayap agar mirip dengan lebah.
Peneliti dari University of British Columbia, Karen Bakker mengatakan saat ini para ilmuwan di Jerman berupaya memecahkan pola suara-suara yang digunakan para hewan dengan menggunakan AI. Beberapa suara yang diteliti di antaranya adalah tarian goyangan lebah madu dan suara frekuensi rendah gajah.
Tekknologi itu diupayakan memetakan pola suara-suara yang digunakan dan kemudian diolah secara digital dan dimasukkan ke dalam otak mekanis di sebuah robot. Nantinya hasil pengolahan digital yang ada di dalam robot itu bisa digunakan manusia tidak hanya untuk berkomunikasi tapi juga untuk mengendalikan hewan .
Karen Bakker, yang baru-baru ini menerbitkan sebuah buku berjudul The Sounds of Life: How Digital Technologies Are Bringing Us Closer to the Worlds of Animals and Plants mengatakan para ilmuwan Jerman itu akan mencoba menaruh robot itu di lingkungan para hewan yang diteliti. Diharapkan robot-robot itu bisa diterima oleh hewan lainnya sebagai bagian dari mereka karena mampu berkomunikasi.
"Pada akhirnya kita akan memiliki tingkat kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya atas tempat hewan itu berada. Intinya kita mencoba berdampingan dengan tempat-tempat hewan itu dengan cara yang belum pernah kita lakukan sebelumnya yakni berkomunikasi," ujar Karen Bakker.
Upaya manusia untuk berkomunikasi dengan hewan sebenarnya sudah cukup lama dilakukan. Keinginan itu bahkan pernah diwujudkan dalam film-film layar lebar misalnya Doctor Dolittle pada tahun 1967 yang kemudian dibuat kembali dengan judul yang sama pada 1998 oleh aktor Eddie Murphy dan 2020 oleh bintang film Robert Downey Jr.
Pada tahun 2018, para peneliti dari Dahlem Center for Machine Learning and Robotics Jerman membuat RoboBee yang bisa meniru gerakan lebah.Robot yang terbuat dari spons itu dipasang dengan sepasang sayap agar mirip dengan lebah.