Misteri Penemuan Tangan Alien di Pantai Bikin Geger Brasil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah benda yang ditemukan di salah satu pantai di Brasil bikin geger karena memiliki bentuk yang tidak biasa. Ada yang menduga benda itu adalah tangan alien .
Benda itu diketahui ditemukan di pesisir pantai Ilha Comprida, Sao Paulo, Brasil. Penemuan bermula saat pasangan kekasih Leticia Gomes Santiago dan Devanir Souza berjalan-jalan di pinggir pantai tersebut.
Saat itu mereka langsung kaget karena melihat sebuah benda yang bentuknya mirip sebuah tangan karena memiliki jari-jari. Hanya saja dari segi ukurannya tangan itu jelas bukanlah tangan manusia.
"Kami mengira itu bukan tangan manusia karena ukuran dan beratnya. Jadi ini tangan siapa," tanya Leticia Gomes Santiago dikutip NY Post.
Karena kebingungan keduanya langsung mengunggah foto dan video temuan mereka itu ke sosial media. Alhasil temuan itu otomatis langsung bikin geger Brasil. Apalagi banyak komentar yang menyebutkan bahwa tangan itu jelas adalah tangan alien karena memiliki ukuran yang tidak biasa.
Hanya saja pendapat yang berbeda diutarakan oleh para peneliti. Eric Comin, seorang ahli biologi kelautan, mengklaim bahwa tangan yang menakutkan itu mungkin milik cetacean, sekelompok mamalia laut yang mencakup lumba-lumba , pesut, dan paus.
Hanya saja dia masih merasa perlu meneliti langsung tangan tersebut untuk menentukan milik siapa. Pasalnya bisa saja tangan itu punya lumba-lumba, pesut, atau paus. Dia yakin bahwa benda yang diduga tangan alien itu adalah sirip.
Benda itu jadi seperti tangan alien karena pemiliknya telah mati dan mengaklami pembusukan. Proses pembusukan itu terjadi di seluruh tubuh termasuk sirip yang kemudian meninggalkan tulang yang bentuknya mirip tangan alien.
Eric Comin menduga kemungkinan besar pemilik tangan alien itu mati di lalu pada 18 bulan lalu. Dia sendiri mengatakan untuk mencegah kontroversi, sebaiknya segala temuan di laut atau pantai dilaporke ke Cananeia Research Institute (IPEC) untuk diteliti lebih lanjut.
“Kami mengumpulkan temuan itu untuk digunakan dalam penelitian. Jika mereka adalah hewan yang baru saja mati, kami mengumpulkan mereka untuk melakukan nekropsi dan mengidentifikasi penyebab kematiannya," jelas Henrique Chupill, juru bicara IPEC.
Benda itu diketahui ditemukan di pesisir pantai Ilha Comprida, Sao Paulo, Brasil. Penemuan bermula saat pasangan kekasih Leticia Gomes Santiago dan Devanir Souza berjalan-jalan di pinggir pantai tersebut.
Saat itu mereka langsung kaget karena melihat sebuah benda yang bentuknya mirip sebuah tangan karena memiliki jari-jari. Hanya saja dari segi ukurannya tangan itu jelas bukanlah tangan manusia.
"Kami mengira itu bukan tangan manusia karena ukuran dan beratnya. Jadi ini tangan siapa," tanya Leticia Gomes Santiago dikutip NY Post.
Karena kebingungan keduanya langsung mengunggah foto dan video temuan mereka itu ke sosial media. Alhasil temuan itu otomatis langsung bikin geger Brasil. Apalagi banyak komentar yang menyebutkan bahwa tangan itu jelas adalah tangan alien karena memiliki ukuran yang tidak biasa.
Hanya saja pendapat yang berbeda diutarakan oleh para peneliti. Eric Comin, seorang ahli biologi kelautan, mengklaim bahwa tangan yang menakutkan itu mungkin milik cetacean, sekelompok mamalia laut yang mencakup lumba-lumba , pesut, dan paus.
Hanya saja dia masih merasa perlu meneliti langsung tangan tersebut untuk menentukan milik siapa. Pasalnya bisa saja tangan itu punya lumba-lumba, pesut, atau paus. Dia yakin bahwa benda yang diduga tangan alien itu adalah sirip.
Benda itu jadi seperti tangan alien karena pemiliknya telah mati dan mengaklami pembusukan. Proses pembusukan itu terjadi di seluruh tubuh termasuk sirip yang kemudian meninggalkan tulang yang bentuknya mirip tangan alien.
Eric Comin menduga kemungkinan besar pemilik tangan alien itu mati di lalu pada 18 bulan lalu. Dia sendiri mengatakan untuk mencegah kontroversi, sebaiknya segala temuan di laut atau pantai dilaporke ke Cananeia Research Institute (IPEC) untuk diteliti lebih lanjut.
“Kami mengumpulkan temuan itu untuk digunakan dalam penelitian. Jika mereka adalah hewan yang baru saja mati, kami mengumpulkan mereka untuk melakukan nekropsi dan mengidentifikasi penyebab kematiannya," jelas Henrique Chupill, juru bicara IPEC.
(wsb)