Sempat Dianggap Palsu, Koin Emas Ini Selamatkan Kaisar Romawi
loading...
A
A
A
LONDON - Koin emas Sponsian yang ditemukan pada tahun 1713 sudah dianggap palsu sejak pertengahan abad ke-19. Namun, penelitian terakhir University College London menunjukkan bahwa koin emas Sponsian asli.
Penelitian koin Sponsian dilakukan dengan cara membandingkan terhadap koin Romawi lainnya. Koin emas Sponsian dianggap palsu karena menggambarkan seorang kaisar Romawi yang telah lama hilang bernama Sponsian.
Keaslian salah satu koin ditunjukkan setelah para peneliti yang memeriksanya menemukan mineral yang konsisten di permukaannya meskipun terkubur dalam jangka waktu yang lama dan terpapar udara. Mineral-mineral ini disemen di tempat oleh silika.
Tim peneliti juga menemukan pola keausan yang menunjukkan bahwa koin tersebut telah beredar secara aktif. Semua koin disimpan dalam koleksi The Hunterian di University of Glasgow.
Salah satu yang dianggap palsu ada di antara segelintir koin dengan desain yang sama yang digali di Transylvania atau Rumania saat ini, pada tahun 1713. Koin tersebut telah dianggap sebagai palsu, karena fitur desainnya yang kasar dan aneh dengan prasasti yang campur aduk.
“Sebuah analisis ilmiah dari koin-koin yang sangat langka ini menyelamatkan kaisar Sponsian dari ketidakjelasan. Bukti kami menunjukkan bahwa dia memerintah Roman Dacia,” kata Paul N Pearson, seorang peneliti dikutip SINDOnews dari laman mining, Selasa (29/11/2022).
Roman Dacia merupakan sebuah pos penambangan emas yang terisolasi, pada saat kekaisaran dilanda perang saudara. Wilayah daerah perbatasan dikuasai oleh penjajah yang banyak melakukan penjarahan.
Pearson menjelaskan bahwa provinsi Romawi Dacia, teritori yang tumpang tindih dengan Rumania modern, merupakan adalah wilayah yang berharga karena tambang emasnya. Studi arkeologi telah menetapkan bahwa daerah itu terputus dari kekaisaran Romawi sekitar 260 Masehi.
Di wilayah yang dikepung musuh, Sponsian mungkin adalah seorang perwira militer lokal yang dipaksa untuk mengambil alih komando tertinggi selama periode kekacauan dan perang saudara. Dia berusaha melindungi kekuatan militer dan penduduk sipil Dacia sampai ketertiban dipulihkan, kemudian provinsi tersebut dievakuasi antara tahun 271 dan 275 M.
Menyadari poisisnya yang jauh dari Roma, Sponsian tampaknya telah mengizinkan pembuatan koin yang diproduksi secara lokal. Beberapa menampilkan gambar wajahnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi di wilayah perbatasannya yang terisolasi.
Hanya empat koin yang menampilkan wajah Sponsian yang diketahui bertahan hingga saat ini, semuanya tampaknya berasal dari tahun 1713. Koin lainnya ada di Museum Nasional Brukenthal di Sibiu, Rumania. Keaslian koin emas ini menyelamatkan eksistensi sejarah Kaisar Sponsian yang sempat diragukan.
“Untuk sejarah Transylvania dan Rumania pada khususnya, jika hasil ini diterima oleh komunitas ilmiah, itu berarti penambahan tokoh sejarah penting lainnya dalam sejarah kita,” kata Alexandru Constantin Chituța, manajer Museum Nasional Brukenthal.
Penelitian koin Sponsian dilakukan dengan cara membandingkan terhadap koin Romawi lainnya. Koin emas Sponsian dianggap palsu karena menggambarkan seorang kaisar Romawi yang telah lama hilang bernama Sponsian.
Keaslian salah satu koin ditunjukkan setelah para peneliti yang memeriksanya menemukan mineral yang konsisten di permukaannya meskipun terkubur dalam jangka waktu yang lama dan terpapar udara. Mineral-mineral ini disemen di tempat oleh silika.
Tim peneliti juga menemukan pola keausan yang menunjukkan bahwa koin tersebut telah beredar secara aktif. Semua koin disimpan dalam koleksi The Hunterian di University of Glasgow.
Salah satu yang dianggap palsu ada di antara segelintir koin dengan desain yang sama yang digali di Transylvania atau Rumania saat ini, pada tahun 1713. Koin tersebut telah dianggap sebagai palsu, karena fitur desainnya yang kasar dan aneh dengan prasasti yang campur aduk.
“Sebuah analisis ilmiah dari koin-koin yang sangat langka ini menyelamatkan kaisar Sponsian dari ketidakjelasan. Bukti kami menunjukkan bahwa dia memerintah Roman Dacia,” kata Paul N Pearson, seorang peneliti dikutip SINDOnews dari laman mining, Selasa (29/11/2022).
Roman Dacia merupakan sebuah pos penambangan emas yang terisolasi, pada saat kekaisaran dilanda perang saudara. Wilayah daerah perbatasan dikuasai oleh penjajah yang banyak melakukan penjarahan.
Pearson menjelaskan bahwa provinsi Romawi Dacia, teritori yang tumpang tindih dengan Rumania modern, merupakan adalah wilayah yang berharga karena tambang emasnya. Studi arkeologi telah menetapkan bahwa daerah itu terputus dari kekaisaran Romawi sekitar 260 Masehi.
Di wilayah yang dikepung musuh, Sponsian mungkin adalah seorang perwira militer lokal yang dipaksa untuk mengambil alih komando tertinggi selama periode kekacauan dan perang saudara. Dia berusaha melindungi kekuatan militer dan penduduk sipil Dacia sampai ketertiban dipulihkan, kemudian provinsi tersebut dievakuasi antara tahun 271 dan 275 M.
Menyadari poisisnya yang jauh dari Roma, Sponsian tampaknya telah mengizinkan pembuatan koin yang diproduksi secara lokal. Beberapa menampilkan gambar wajahnya, untuk mendukung aktivitas ekonomi di wilayah perbatasannya yang terisolasi.
Hanya empat koin yang menampilkan wajah Sponsian yang diketahui bertahan hingga saat ini, semuanya tampaknya berasal dari tahun 1713. Koin lainnya ada di Museum Nasional Brukenthal di Sibiu, Rumania. Keaslian koin emas ini menyelamatkan eksistensi sejarah Kaisar Sponsian yang sempat diragukan.
“Untuk sejarah Transylvania dan Rumania pada khususnya, jika hasil ini diterima oleh komunitas ilmiah, itu berarti penambahan tokoh sejarah penting lainnya dalam sejarah kita,” kata Alexandru Constantin Chituța, manajer Museum Nasional Brukenthal.
(wib)