Spesifikasi Helikopter NBO 105 Milik Polri yang Jatuh di Bangka Belitung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Helikopter NBO 105 dengan kode P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri yang mengalami insiden pada Minggu (27/11/2022) lalu rupanya memiliki spesifikasi yang cukup canggih. Dibekali mesin allison 250 - C20B, Helikopter itu memiliki kecepatan maksimal hingga 242 km/jam.
Diketahui sebelumnya, peristiwa jatuhnya Helikopter NBO 105 di wilayah perairan Bukulimau, Bangka Belitung itu dalam rangka melaksanakan tugas pada kegiatan ferry flight, yang mengawali penerbangan dari Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri yang berada di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Baca juga : Helikopter Polri Hilang Kontak di Perairan Bangka Belitung, Begini Kronologinya
Dalam penerbangan tersebut, terdapat empat anggota polisi yakni AKP Arif saleh sebagai Captain yang didampingi oleh Briptu Lasminto, Aipda Joko Mudo dan juga Bripda Khoirul Anam.
Telah diketahui bahwa helikopter dengan kode P-1103 ini sempat hilang kontak terlebih dahulu sebelum jatuh yakni pada posisi di atas perairan Belitung Timur tepatnya pada pukul 14.40 WIB.
Lalu bagaimana spesifikasi Helikopter NBO- 105? berikut ulasannya :
Helikopter NBO - 105 merupakan jenis helikopter yang masuk dalam kategori ringan dan diproduksi pada tahun 1976 oleh PT Dirgantara Indonesia.
Helikopter ini merupakan hasil rancangan pakar penerbangan Ludwig Bolkow dengan panjang 11,86 meter dan mempunyai tinggi 3 meter. Bobot kosong dari helikopter ini adalah 1.301 kilogram dan mempunyai daya tampung beban muatan mencapai 1,199 kilogram.
NBO - 105 memiliki spesifikasi mesin (prop) Allison 250 - C20B dengan tipe turboshaft engines dengan jumlah prop yang dimiliki adalah 2 prop.
Mesin allison 250 - C20B memiliki manuver cepat yakni bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 242 km/jam. Dengan manuver kapasitas mesin tersebut NBO - 105 dapat terbang maksimal dengan ketinggian 17 ribu kaki dan sanggup terbang selama 3,5 jam jika tangki bahan bakar telah terisi penuh.
Baca juga : Jenazah 2 Penumpang Helikopter P-1103 Polri Tiba di Polairud Pondok Cabe
Dari keseluruhan bagian heli NBO - 105 hanya rotor dan transmisi saja yang hasil dari suplai jerman, selain itu semua bagian merupakan produksi dari PT. Dirgantara Indonesia.
NBO - 105 merupakan jenis helikopter dengan beban ringan namun, memiliki mesin ganda dengan penggunaan sistem rotor tanpa adanya engsel sehingga NBO -105 ini jenis heli pertama yang ada di dunia.
Dengan melihat kecanggihan dari jenis NBO - 105 ini, bisa digunakan sipil dan operasi militer. Hal tersebut dibuktikan karena NBO - 105 pernah melakukan modifikasi dengan menambahkan perangkat radio untuk komunikasi dan juga penambahan senapan pada sisi kanan dan kiri helikopter.
Polri telah menggunakan helikopter NBO - 105 dimulai sejak 1981 untuk berbagai keperluan. Namun, PT. Dirgantara Indonesia telah menghentikan produksinya pada tahun 2001.
Diketahui sebelumnya, peristiwa jatuhnya Helikopter NBO 105 di wilayah perairan Bukulimau, Bangka Belitung itu dalam rangka melaksanakan tugas pada kegiatan ferry flight, yang mengawali penerbangan dari Kalimantan Tengah menuju Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri yang berada di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Baca juga : Helikopter Polri Hilang Kontak di Perairan Bangka Belitung, Begini Kronologinya
Dalam penerbangan tersebut, terdapat empat anggota polisi yakni AKP Arif saleh sebagai Captain yang didampingi oleh Briptu Lasminto, Aipda Joko Mudo dan juga Bripda Khoirul Anam.
Telah diketahui bahwa helikopter dengan kode P-1103 ini sempat hilang kontak terlebih dahulu sebelum jatuh yakni pada posisi di atas perairan Belitung Timur tepatnya pada pukul 14.40 WIB.
Lalu bagaimana spesifikasi Helikopter NBO- 105? berikut ulasannya :
Helikopter NBO - 105 merupakan jenis helikopter yang masuk dalam kategori ringan dan diproduksi pada tahun 1976 oleh PT Dirgantara Indonesia.
Helikopter ini merupakan hasil rancangan pakar penerbangan Ludwig Bolkow dengan panjang 11,86 meter dan mempunyai tinggi 3 meter. Bobot kosong dari helikopter ini adalah 1.301 kilogram dan mempunyai daya tampung beban muatan mencapai 1,199 kilogram.
NBO - 105 memiliki spesifikasi mesin (prop) Allison 250 - C20B dengan tipe turboshaft engines dengan jumlah prop yang dimiliki adalah 2 prop.
Mesin allison 250 - C20B memiliki manuver cepat yakni bisa mencapai kecepatan maksimal hingga 242 km/jam. Dengan manuver kapasitas mesin tersebut NBO - 105 dapat terbang maksimal dengan ketinggian 17 ribu kaki dan sanggup terbang selama 3,5 jam jika tangki bahan bakar telah terisi penuh.
Baca juga : Jenazah 2 Penumpang Helikopter P-1103 Polri Tiba di Polairud Pondok Cabe
Dari keseluruhan bagian heli NBO - 105 hanya rotor dan transmisi saja yang hasil dari suplai jerman, selain itu semua bagian merupakan produksi dari PT. Dirgantara Indonesia.
NBO - 105 merupakan jenis helikopter dengan beban ringan namun, memiliki mesin ganda dengan penggunaan sistem rotor tanpa adanya engsel sehingga NBO -105 ini jenis heli pertama yang ada di dunia.
Dengan melihat kecanggihan dari jenis NBO - 105 ini, bisa digunakan sipil dan operasi militer. Hal tersebut dibuktikan karena NBO - 105 pernah melakukan modifikasi dengan menambahkan perangkat radio untuk komunikasi dan juga penambahan senapan pada sisi kanan dan kiri helikopter.
Polri telah menggunakan helikopter NBO - 105 dimulai sejak 1981 untuk berbagai keperluan. Namun, PT. Dirgantara Indonesia telah menghentikan produksinya pada tahun 2001.
(bim)