Boeing 747 Terakhir, Menandai Kejayaan 53 Tahun Queen of the Skies

Rabu, 07 Desember 2022 - 06:00 WIB
loading...
Boeing 747 Terakhir, Menandai Kejayaan 53 Tahun Queen of the Skies
Setelah lebih dari setengah abad, Boeing meluncurkan desain 747 terakhir dari pabriknya di negara bagian Washington, Selasa (6/12/2022). Foto/Wikimedia Commons/Aeroxplorer
A A A
SEATTLE - Setelah lebih dari setengah abad, Boeing meluncurkan desain 747 terakhir dari pabriknya di negara bagian Washington Selasa (6/12/2022). Boeing 747 yang dikenal sebagai Queen of the Skies merupakan pesawat komersial terbesar di dunia dan pesawat pertama dengan dua Lorong.

Desain 747 mencakup dek kedua yang memanjang dari kokpit ke belakang hingga sepertiga pertama pesawat. Desain ini memberikan punuk khas yang membuat pesawat langsung dapat dikenali dan menginspirasi nama panggilan, Whale atau Paus.

Pesawat jumbo jet ini sejak pertama kali diluncurkan tahun 1969 telah mengambil banyak peran. Termasuk sebagai pesawat kargo, pesawat komersial yang mampu membawa hampir 500 penumpang, dan pesawat kepresidenan Air Force One.



Butuh lebih dari 50.000 karyawan Boeing dan waktu kurang dari 16 bulan untuk menghasilkan 747 pertama. Boeing telah menyelesaikan 1.573 unit sejak peluncuran pertama desain 747.

Namun sekitar 15 tahun terakhir, Boeing dan saingannya di Eropa, Airbus, merilis pesawat berbadan lebar baru dengan dua mesin, bukan empat mesin seperti 747. Model baru ini lebih hemat bahan bakar dan menguntungkan, perlahan mulai menepikan Boeing 747.

Delta adalah maskapai AS terakhir yang menggunakan Boeing 747 untuk penerbangan penumpang, yang berakhir pada 2017. Meskipun beberapa maskapai internasional lainnya terus menerbangkannya, termasuk maskapai Jerman Lufthansa.

Dikutip dari laman AP News, pelanggan terakhir Boeing 747 adalah maskapai kargo Atlas Air, yang memesan empat pesawat kargo 747-8 awal tahun ini. Yang terakhir dijadwalkan untuk diluncurkan dari pabrik besar Boeing di Everett, Washington, pada Selasa (6/12/2022) malam.


Boeing 747 Terakhir, Menandai Kejayaan 53 Tahun Queen of the Skies


Boeing berada di wilayah Seattle, dan memiliki pabrik perakitan di negara bagian Washington dan Carolina Selatan. Perusahaan mengumumkan pada bulan Mei akan memindahkan kantor pusatnya dari Chicago ke Arlington, Virginia.

Perpindahan ke wilayah Washington DC, menempatkan para eksekutifnya lebih dekat dengan pejabat kunci pemerintah federal dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA), yang mensertifikasi pesawat penumpang dan kargo Boeing.

Hubungan Boeing dengan FAA telah tegang sejak kecelakaan maut pesawat terlarisnya, 737 Max, pada 2018 dan 2019. FAA membutuhkan waktu hampir dua tahun, jauh lebih lama dari perkiraan Boeing, untuk menyetujui perubahan desain dan memungkinkan pesawat kembali beroperasi.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1212 seconds (0.1#10.140)