Pertama Kali Pesawat Komuter Listrik Mengudara, Alice Terbang 9 Menit Setinggi 3.500 Kaki
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pesawat komuter listrik pertama di dunia berhasil mengudara selama 9 menit 3 detik di ketinggian 3.500 kaki. Pesawat listrik yang diberi nama Alice buatan Eviation mengudara dari Bandara Internasional Grant County (KMWH) di Moses Lake, Washington, Amerika Serikat (AS), pada 27 September 2022.
Pesawat Alice buatan Eviation yang ramping, merupakan pesawat serba listrik. Penerbangan pertama pesawat itu menandai langkah maju yang penting bagi startup Israel bekerja sama dengan perusahaan teknik kedirgantaraan AeroTEC, setelah berbulan-bulan melakukan pengujian darat.
“Orang-orang sekarang tahu seperti apa tampilan dan suara penerbangan yang terjangkau, bersih, dan berkelanjutan untuk pertama kalinya dalam pesawat listrik bersayap tetap. Tonggak terobosan ini akan memimpin inovasi dalam perjalanan udara yang berkelanjutan di masa depan,” kata Presiden dan CEO Eviation, Gregory Davis, dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Kamis (29/9/2022).
Pesawat Alice dirancang untuk menampung sembilan penumpang dan dua pilot. Tanda-tanda bahwa Eviation sudah dekat dengan penerbangan pertama Alice datang beberapa minggu yang lalu, setelah pesawat melakukan tes rotasi taksi berkecepatan tinggi yang sukses di Moses Lake pada 18 September 2022.
Pertama kali diluncurkan di Paris Air Show pada 2019, badan pesawat disempurnakan menampilkan T-tail, sayap lurus dengan rasio aspek tinggi dengan sayap, dan baling-baling unik di belakang, menghadap ke depan. Menurut Eviation, pesawat ini dirancang untuk terbang sejauh maksimum 250 mil laut, dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot.
Pesawat serba listrik ini ditenagai oleh baterai berdensitas energi tinggi yang memasok dua motor Magni650 640-kilowatt yang dipasang di ekor. Baterai ini diproduksi oleh MagniX berfungsi mendorong baling-baling berbilah lima.
Omer Bar-Yohay, CEO Eviation sebelumnya kini tetap berada di dewan perusahaan, mengatakan pesawat tersebut menggunakan jenis sel baterai 21700 (Li-ion) persis yang digunakan mobil Tesla atau mobil listrik lain. Dari data spesifikasi diketahui baterai menghasilkan daya sekitar 270 hingga 260 watt-jam per kilogram di tingkat sel.
“Baterai itu sendiri berfungsi sebagai bagian struktural pesawat, yang berarti pesawat tidak dapat terbang tanpa baterai di sana,” kata Bar-Yohay. Dia juga berharap pesawat akan mendapatkan sertifikasi tipe FAA pada waktunya untuk memasuki layanan pada tahun 2025.
Pesawat Alice buatan Eviation yang ramping, merupakan pesawat serba listrik. Penerbangan pertama pesawat itu menandai langkah maju yang penting bagi startup Israel bekerja sama dengan perusahaan teknik kedirgantaraan AeroTEC, setelah berbulan-bulan melakukan pengujian darat.
“Orang-orang sekarang tahu seperti apa tampilan dan suara penerbangan yang terjangkau, bersih, dan berkelanjutan untuk pertama kalinya dalam pesawat listrik bersayap tetap. Tonggak terobosan ini akan memimpin inovasi dalam perjalanan udara yang berkelanjutan di masa depan,” kata Presiden dan CEO Eviation, Gregory Davis, dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Kamis (29/9/2022).
Pesawat Alice dirancang untuk menampung sembilan penumpang dan dua pilot. Tanda-tanda bahwa Eviation sudah dekat dengan penerbangan pertama Alice datang beberapa minggu yang lalu, setelah pesawat melakukan tes rotasi taksi berkecepatan tinggi yang sukses di Moses Lake pada 18 September 2022.
Pertama kali diluncurkan di Paris Air Show pada 2019, badan pesawat disempurnakan menampilkan T-tail, sayap lurus dengan rasio aspek tinggi dengan sayap, dan baling-baling unik di belakang, menghadap ke depan. Menurut Eviation, pesawat ini dirancang untuk terbang sejauh maksimum 250 mil laut, dengan kecepatan jelajah maksimum 260 knot.
Pesawat serba listrik ini ditenagai oleh baterai berdensitas energi tinggi yang memasok dua motor Magni650 640-kilowatt yang dipasang di ekor. Baterai ini diproduksi oleh MagniX berfungsi mendorong baling-baling berbilah lima.
Omer Bar-Yohay, CEO Eviation sebelumnya kini tetap berada di dewan perusahaan, mengatakan pesawat tersebut menggunakan jenis sel baterai 21700 (Li-ion) persis yang digunakan mobil Tesla atau mobil listrik lain. Dari data spesifikasi diketahui baterai menghasilkan daya sekitar 270 hingga 260 watt-jam per kilogram di tingkat sel.
“Baterai itu sendiri berfungsi sebagai bagian struktural pesawat, yang berarti pesawat tidak dapat terbang tanpa baterai di sana,” kata Bar-Yohay. Dia juga berharap pesawat akan mendapatkan sertifikasi tipe FAA pada waktunya untuk memasuki layanan pada tahun 2025.