Rahim Buatan Diyakini Mampu Cegah Kemusnahan Manusia di Bumi

Selasa, 13 Desember 2022 - 07:00 WIB
loading...
Rahim Buatan Diyakini...
Rahim buatan dari EctoLife akan jadi solusi bagi turunnya natalitas manusia belakangan ini. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Rahim buatan yang dinamakan EctoLife diyakini mampu mencegah kemusnahan manusia akibat rendahnya tingkat pernikahan dan pandangan negatif tentang pengalaman buruk proses kehamilan . Kekhawatiran akan berkurangnya populasi manusia memang sudah mencuat belakangan ini.

Elon Musk, pendiri SpaceX dan Neuralink, bahkan mengungkapkan kekhawatirannya akan berkurangnya populasi manusia. "Keruntuhan populasi adalah ancaman terbesar bagi peradaban," ungkap Elon Musk.

Dia mengatakan tingkat natalitas di berbagai negara di dunia terus mengalami penurunan. Di Amerika Serikat misalnya, natalitas terus turun sejak tahun 1940-an.

Hal itu terjadi karena berbagai faktor mulai dari tingkat kesuburan hingga persepsi yang berkembang akan buruknya proses kehamilan yang dijalani wanita. Saat ini ada beberapa wanita yang enggan hamil karena adanya pandangan masa-masa kehamilan adalah momen yang paling berat. Tidak nyaman dan tidak menyenangkan.



Rahim Buatan Diyakini Mampu Cegah Kemusnahan Manusia di Bumi


Hal itu yang coba diubah oleh Hashem Al-Ghaili, pengamat sains dari Jerman, mengenai proses kehamilan melalui konsep EctoLife. Lewat EctoLife, Hashem Al-Ghaili mencoba mengenalkan proses kehamilan yang tidak biasa melalui rahim buatan.

Konsep itu sendiri dituangkan Hashem Al-Ghaili dalam sebuah video singkat. Di video itu diperlihatkan sebuah fasilitas khusus yang menyimpan 400 rahim buatan. Rahim-rahim buatan itu diawasi secara khusus oleh tim peneliti agar tumbuh kembang dengan baik.

Rahim buatan itu sendiri hadir dalam bentuk pod khusus yang telah dilengkapi dengan kamera dan kecerdasan buatan . Teknologi itu berguna untuk terus memindai janin untuk potensi kelainan genetik dan memantau proses pertumbuhan secara keseluruhan.

"Teknologi ini akan sangat ideal bagi negara-negara yang mengalami penurunan populasi seperti Jepang, Korea Selatan, dan Bulgaria," ucap narasi di video tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)