YJ 21 China Dibeli Arab Saudi, Ini Spesifikasi Rudal Anti Kapal Hipersonik
loading...
A
A
A
Pada peluncuran pertamanya di ulang tahun Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China yang ke-73, tepatnya pada 21 April 2022.
YJ 21 diuji coba dengan menembakkan rudal YJ 21 dari kapal perang 055 China, kapal perusak terbesar milik Angkatan Laut China.
Kapal perusak tipe 055 diketahui memiliki hingga 112 sel rudal peluncuran vertikal. Banyak media beranggapan bahwa YJ 21 dapat menimbulkan risiko bagi kapal-kapal induk Amerika Serikat.
Sebelumnya, YJ 21 pernah pula diuji coba pada Agustus 2021. Pada saat itu, YJ 21 mampu mengitari bumi pada ketinggian rendah. Tidak hanya itu, rudal hipersonik buatan China ini mampu bergerak lima kali kecepatan suara dan bermanuver di atmosfer.
Hubungan baik yang dijalin oleh Rusia dan China ini tidak hanya sekadar jual beli senjata. Mereka juga turut saling membantu untuk pengembangan kekuatan senjata mereka.
Kegiatan ini tidak lepas dari pantauan Amerika Serikat. Baru-baru ini, Badan Intelejen Amerika Serikat melaporkan bahwa China sedang membantu Riyadh mengembangkan rudal balistik.
Kehebatan inilah yang membuat rudal asal China ini menjadi ancaman bagi negara Amerika Serikat dan Rusia.
MG/Sekar Rahmadiana Ihsan
YJ 21 diuji coba dengan menembakkan rudal YJ 21 dari kapal perang 055 China, kapal perusak terbesar milik Angkatan Laut China.
Kapal perusak tipe 055 diketahui memiliki hingga 112 sel rudal peluncuran vertikal. Banyak media beranggapan bahwa YJ 21 dapat menimbulkan risiko bagi kapal-kapal induk Amerika Serikat.
Sebelumnya, YJ 21 pernah pula diuji coba pada Agustus 2021. Pada saat itu, YJ 21 mampu mengitari bumi pada ketinggian rendah. Tidak hanya itu, rudal hipersonik buatan China ini mampu bergerak lima kali kecepatan suara dan bermanuver di atmosfer.
Hubungan baik yang dijalin oleh Rusia dan China ini tidak hanya sekadar jual beli senjata. Mereka juga turut saling membantu untuk pengembangan kekuatan senjata mereka.
Kegiatan ini tidak lepas dari pantauan Amerika Serikat. Baru-baru ini, Badan Intelejen Amerika Serikat melaporkan bahwa China sedang membantu Riyadh mengembangkan rudal balistik.
Kehebatan inilah yang membuat rudal asal China ini menjadi ancaman bagi negara Amerika Serikat dan Rusia.
MG/Sekar Rahmadiana Ihsan
(wbs)