Apakah Badai Ekstrem Salah Satu Tanda Kiamat? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badai ekstrem biasanya kerap dikaitkan sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim yang terjadi di sebuah wilayah.
Merujuk pada pengertiannya, badai bisa disebut sebagai fenomena alam berupa pusaran angin kencang yang dapat mengakibatkan hujan ekstrem. Singkatnya, badai ini umumnya akan terjadi ketika cuaca buruk bahkan ekstrem.
Pada perkembangannya, perubahan iklim memang telah banyak terjadi belakangan ini hampir di seluruh dunia. Dalam banyak teori yang beredar, terdapat sebagian di antaranya yang mengaitkannya sebagai salah satu tanda kiamat.
Baca juga : Badai Matahari Ganggu Komunikasi Radio, Penanganan Korban Badai Ian Terkendala
Lantas, benarkah badai ekstrem ini menjadi salah satu tanda kiamat?
Pada pengertiannya, kiamat bisa diartikan sebagai hari kehancuran dunia. Dalam hal ini, sejumlah agama di dunia juga mempercayai akan datangnya hari akhir tersebut.
Sebagai contoh, dalam agama Islam hari kiamat menjadi salah satu rukun iman yang wajib diyakini para muslim. Selain itu, ajaran juga mengatakan kedatangan hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya kecuali Tuhan Yang Maha Esa.
Akan tetapi, meski tidak diketahui kapan akan terjadi kiamat, terdapat banyak fenomena alam yang diyakini sebagai tanda semakin dekatnya hari akhir. Termasuk di antaranya adalah banyaknya bencana alam dan perubahan iklim ekstrem. Benarkah demikian?
DIkutip dari laman Daily Sabah, beberapa waktu yang lalu muncul laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB. Dalam hal ini, mereka menyebut bahwa cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang melanda dunia bisa berlangsung lebih buruk lagi ke depannya.
Baca juga : Badai Matahari Menghantam selama Akhir Pekan
Lebih lanjut, disampaikan juga bahwa pada tahun 2100 mendatang, manusia akan mengalami iklim ekstrem 4x lipat lebih buruk jika dibandingkan kondisi saat ini.
Bahkan, jika terjadi kenaikan suhu hampir 2 derajat Celcius dari sekarang, mereka akan merasakan banjir, badai, kekeringan, hingga gelombang panas yang jauh lebih parah dari yang terjadi saat ini.
Mengutip The Atlantic, dalam sebuah laporan The Public Religion Research Institute, pada tahun 2014 sekitar 49 persen warga Amerika percaya bahwa bencana alam yang marak terjadi adalah tanda akhir zaman.
Dalam hal ini, mereka juga menganggap bahwa manusia sendiri bertanggung jawab atas maraknya perubahan iklim yang terjadi di bumi. Sehingga, menurutnya akan semakin dekat datangnya hari pembalasan.
Jadi, dapat dipahami bahwa anggapan bencana alam seperti badai ekstrem ini menjadi tanda kiamat sebenarnya belum bisa dipastikan. Hanya saja, mengingat semakin seringnya perubahan iklim ekstrem yang terjadi dan menimbulkan kerusakan, hal tersebut bisa menjadi alasan mengapa banyak orang yang mengaitkannya dengan hari kehancuran dunia.
Merujuk pada pengertiannya, badai bisa disebut sebagai fenomena alam berupa pusaran angin kencang yang dapat mengakibatkan hujan ekstrem. Singkatnya, badai ini umumnya akan terjadi ketika cuaca buruk bahkan ekstrem.
Pada perkembangannya, perubahan iklim memang telah banyak terjadi belakangan ini hampir di seluruh dunia. Dalam banyak teori yang beredar, terdapat sebagian di antaranya yang mengaitkannya sebagai salah satu tanda kiamat.
Baca juga : Badai Matahari Ganggu Komunikasi Radio, Penanganan Korban Badai Ian Terkendala
Lantas, benarkah badai ekstrem ini menjadi salah satu tanda kiamat?
Pada pengertiannya, kiamat bisa diartikan sebagai hari kehancuran dunia. Dalam hal ini, sejumlah agama di dunia juga mempercayai akan datangnya hari akhir tersebut.
Sebagai contoh, dalam agama Islam hari kiamat menjadi salah satu rukun iman yang wajib diyakini para muslim. Selain itu, ajaran juga mengatakan kedatangan hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya kecuali Tuhan Yang Maha Esa.
Akan tetapi, meski tidak diketahui kapan akan terjadi kiamat, terdapat banyak fenomena alam yang diyakini sebagai tanda semakin dekatnya hari akhir. Termasuk di antaranya adalah banyaknya bencana alam dan perubahan iklim ekstrem. Benarkah demikian?
DIkutip dari laman Daily Sabah, beberapa waktu yang lalu muncul laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB. Dalam hal ini, mereka menyebut bahwa cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang melanda dunia bisa berlangsung lebih buruk lagi ke depannya.
Baca juga : Badai Matahari Menghantam selama Akhir Pekan
Lebih lanjut, disampaikan juga bahwa pada tahun 2100 mendatang, manusia akan mengalami iklim ekstrem 4x lipat lebih buruk jika dibandingkan kondisi saat ini.
Bahkan, jika terjadi kenaikan suhu hampir 2 derajat Celcius dari sekarang, mereka akan merasakan banjir, badai, kekeringan, hingga gelombang panas yang jauh lebih parah dari yang terjadi saat ini.
Mengutip The Atlantic, dalam sebuah laporan The Public Religion Research Institute, pada tahun 2014 sekitar 49 persen warga Amerika percaya bahwa bencana alam yang marak terjadi adalah tanda akhir zaman.
Dalam hal ini, mereka juga menganggap bahwa manusia sendiri bertanggung jawab atas maraknya perubahan iklim yang terjadi di bumi. Sehingga, menurutnya akan semakin dekat datangnya hari pembalasan.
Jadi, dapat dipahami bahwa anggapan bencana alam seperti badai ekstrem ini menjadi tanda kiamat sebenarnya belum bisa dipastikan. Hanya saja, mengingat semakin seringnya perubahan iklim ekstrem yang terjadi dan menimbulkan kerusakan, hal tersebut bisa menjadi alasan mengapa banyak orang yang mengaitkannya dengan hari kehancuran dunia.
(bim)