Ilmuwan Ungkap Faktor-faktor yang Mempercepat Proses Pembusukan Jenazah

Selasa, 03 Januari 2023 - 18:17 WIB
loading...
Ilmuwan Ungkap Faktor-faktor yang Mempercepat Proses Pembusukan Jenazah
Faktor-faktor yang mempercepat pembusukan jenazah. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Sebagian orang mungkin pernah bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh jenazah di dalam kubur untuk sepenuhnya membusuk.



Tidak sedikit yang penasaran akan hal ini terlebih ada beberapa kasus jenazah ditemukan utuh meski telah dikubur bertahun-tahun.

Direktur Antropologi Forensik Center di Texas State University, Daniel Wescott punya jawabannya. Menurutnya, proses pembusukan sebenarnya sudah terjadi beberapa menit setelah kematian namun ada faktor lain yang dapat mempengaruhi waktu pembusukan.

Daniel mengungkapkan bahwa suhu, tingkat keasaman tanah, bahkan material peti mati juga dapat memengaruhi waktu pembusukan hingga jenazah sepenuhnya menjadi kerangka. Namun rata-rata butuh waktu satu tahun hingga satu dekade untuk terurai sepenuhnya.

Hal ini tidak berbeda jauh dari pendapat seorang profesor di Stasiun Penelitian Osteologi Forensik di Western Carolina University, Nicholas Passalacqua.

Di mana ia mengatakan jenazah yang berada di peti mati biasanya akan menjadi kerangka dalam waktu lima tahun.

Seperti dilansir dari Live Science, Selasa (3/1/2022) pembusukan atau dekomposisi sendiri sebenarnya mudah terjadi. Pembusukan bisa dilihat 18 jam setelah jenazah meninggal dunia.

Tanda-tandanya adalah kulit akan mulai berubah warna menjadi kehijauan.

Ini terjadi secara bersamaan karena bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang menyebabkan tubuh akan membengkak dan mengeluarkan bau.

Pembusukan semakin cepat saat tubuh berada di lingkungan yang panas.

Selama tahap pembengkakan ini, kulit bisa mengelupas dan melepuh dan bisa terjadi marbling, di mana pembuluh darah berwarna hitam kehijauan dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.

Setelahnya pembengkakan akan mulai mengempis, dan dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh akan melunak, dan bentuk kehidupan seperti serangga dan mikroba mulai memakan jaringan lunak yang tersisa.

Dekomposisi melambat secara signifikan pada tahap ini, dan dibutuhkan waktu bertahun-tahun hingga satu dekade untuk jenazah benar-benar habis.

Lokasi pemakaman juga bisa berpengaruh dalam proses peleburan jenazah menjadi tak tersisa.

Jika peti mati dikubur di tanah asam, peti mati akan terkikis lebih cepat, membuat tubuh terpapar unsur-unsur, termasuk serangga, yang mendukung proses pembusukan. Jenazah yang dikubur tidak menggunakan peti akan lebih cepat melebur dengan tanah.

Kemoterapi dan antibiotik yang digunakan sebelum kematian juga dapat berdampak besar pada lamanya proses pembusukan, karena keduanya membunuh beberapa bakteri yang terlibat dalam proses tersebut.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.5277 seconds (0.1#10.140)