Amerika Serikat Pulangkan Sarkofagus Kuno ke Mesir
loading...
A
A
A
KAIRO - Museum Ilmu Pengetahuan Alam Houston di Amerika Serikat (AS) mengembalikan sarkofagus kayu kuno yang dikenal sebagai ``Peti Mati Hijau'' ke Mesir setelah dipamerkan di museum.
Peti mati kuno dikembalikan setelah otoritas AS menemukan itu telah dicuri beberapa tahun yang lalu.
Al Jazeera melaporkan bahwa proses pemulangan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah Mesir untuk menghentikan penyelundupan barang antik curian.
Pejabat tertinggi Council of Antiquities of Egypt, Mostafa Waziri mengatakan, sarkofagus tersebut diyakini berasal dari era dinasti kuno Mesir, pada 664 SM.
Ia mengatakan, sarkofagus berukuran tinggi tiga meter dan berwarna cerah itu diyakini milik seorang 'pendeta' bernama Ankhenmaat meski tulisan di permukaan peti mati tidak terlihat.
Artefak kuno itu diserahkan secara simbolis dalam sebuah upacara seusai konferensi pers yang digelar Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Mesir, Daniel Rubinstein, kemarin.
Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry dan Menteri Pariwisata dan Purbakala, Ahmed Issa juga hadir dalam upacara tersebut.
Penyerahan dilakukan lebih dari tiga bulan setelah Pengadilan Distrik Manhattan mengkonfirmasi peti mati itu dicuri dari Pekuburan Abusir, utara Kairo.
Menurut Jaksa Distrik Manhattan Alvin L Bragg, peti mati kuno itu diyakini telah diselundupkan melalui Jerman ke AS pada 2008.
Pada tahun 2021, otoritas Kairo berhasil memulihkan 5.300 artefak yang dicuri dari seluruh dunia.
Peti mati kuno dikembalikan setelah otoritas AS menemukan itu telah dicuri beberapa tahun yang lalu.
Al Jazeera melaporkan bahwa proses pemulangan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah Mesir untuk menghentikan penyelundupan barang antik curian.
Pejabat tertinggi Council of Antiquities of Egypt, Mostafa Waziri mengatakan, sarkofagus tersebut diyakini berasal dari era dinasti kuno Mesir, pada 664 SM.
Ia mengatakan, sarkofagus berukuran tinggi tiga meter dan berwarna cerah itu diyakini milik seorang 'pendeta' bernama Ankhenmaat meski tulisan di permukaan peti mati tidak terlihat.
Artefak kuno itu diserahkan secara simbolis dalam sebuah upacara seusai konferensi pers yang digelar Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS di Mesir, Daniel Rubinstein, kemarin.
Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry dan Menteri Pariwisata dan Purbakala, Ahmed Issa juga hadir dalam upacara tersebut.
Penyerahan dilakukan lebih dari tiga bulan setelah Pengadilan Distrik Manhattan mengkonfirmasi peti mati itu dicuri dari Pekuburan Abusir, utara Kairo.
Menurut Jaksa Distrik Manhattan Alvin L Bragg, peti mati kuno itu diyakini telah diselundupkan melalui Jerman ke AS pada 2008.
Pada tahun 2021, otoritas Kairo berhasil memulihkan 5.300 artefak yang dicuri dari seluruh dunia.
(wbs)