Temukan Harta Karun Langka di Perut Bumi, Perusahaan Tambang Swedia Bisa Kaya Mendadak

Jum'at, 13 Januari 2023 - 17:09 WIB
loading...
Temukan Harta Karun...
Perusahaan pertambangan milik pemerintah Swedia LKAB menemukan harta karun langka di perut bumi berupa deposit logam tanah jarang (rare earth). Foto/Newatlas/LKAB
A A A
STOCKHOLM - Perusahaan pertambangan milik pemerintah Swedia LKAB menemukan harta karun langka di perut bumi berupa deposit logam tanah jarang (rare earth). Deposit logam tanah jarang itu diperkirakan berjumlah satu juta ton lebih dan membutuhkan waktu sampai 15 tahun untuk mengeksplorasinya.

Penemuan deposit logam tanah jarang ini bisa membuat perusahaan pertambangan pemerintah Swedia LKAB jadi kaya mendadak. Sebab, saat ini tidak ada penambangan tanah jarang di Eropa.

Industri logam tanah jarang saat ini didominasi oleh China, yang menghasilkan sekitar 61% pasokan tanah jarang di dunia. Amerika Serikat di tempat kedua yang hanya menguasai 15% pasar dunia.



“Ini adalah kabar baik, tidak hanya untuk LKAB, kawasan dan orang Swedia, tetapi juga untuk Eropa dan iklim," kata Jan Moström, Presiden dan CEO Grup, LKAB dikutip dari laman Newatlas, Jumat (13/1/2023).

Penemuan deposit logam tanah jarang, yang oleh Swedia disebut Per Geijer Deposit, sebanyak satu juta ton lebih adalah yang terbesar dalam sejarah Eropa. LKAB berharap untuk mulai mengeksploitasinya secepat mungkin dan diperkirakan membutuhkan waktu setidaknya 10-15 tahun.

Sebagai perbandingan, deposit tanah jarang terbesar yang diketahui di dunia adalah deposit Bayan Obo di Mongolia Dalam, China utara. Logam tanah jarang ini sudah diproduksi sejak 1957 dan mengandung sekitar 40 juta ton cadangan.
Temukan Harta Karun Langka di Perut Bumi, Perusahaan Tambang Swedia Bisa Kaya Mendadak


Ada 17 unsur tanah jarang, yang dihargai karena kualitas magnetik dan konduktifnya yang luar biasa. Unsur tanah jarang yang paling penting saat ini adalah neodymium, jika dipadukan dengan boron dan besi mampu membentuk magnet permanen terkuat di dunia.



Magnet ini sangat diminati digunakan secara luas pada motor listrik dan dunia saat ini mulai beralih dari bahan bakar fosil. Neodymium dan unsur tanah jarang lainnya sangat penting untuk berbagai produk teknologi, termasuk telepon pintar, panel surya, turbin angin, dan monitor, dan masih banyak lagi.

Mining Technology memperkirakan bahwa setiap baterai kendaraan listrik (EV) menggunakan sekitar satu kilogram atau 2,2 lbs logam tanah jarang. Sedangkan, setiap turbin angin untuk pembangkit listrik menggunakan sekitar 600 kg atau 1.323 lbs logam tanah jarang.

Sama seperti lithium, permintaan untuk elemen-elemen logam tanah jarang diproyeksikan akan meroket selama beberapa dekade mendatang. Kondisi ini menempatkan China sebagai yang terdepan dan mengendalikan pasar perdagangan logam tanah jarang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3131 seconds (0.1#10.140)