NASA Pastikan Hanya di Indonesia Bulan Merah & Biru dapat Disaksikan
A
A
A
JAKARTA - Fenomena alam yang sangat langka Super Blue Moon akan dapat disaksikan di Indonesia tanggal (31/1/2018). Fenomena supermoon ini, memang dapat disaksikan di beberapa negara namun hanya di Indonesia saja perubahan Red Moon ke Blue Moon dapat disaksikan.
Fenemena ini adalah menggabungkan tiga peristiwa lunar yang tidak biasa, dalam gerhana bulan. Menurut situs resmi NASA Blue Moon dapat disaksikan di Indonesia, Australia, Samudra Pasifik, dan Pantai Barat Amerika Utara, tempat-tempat ini akan mendapatkan pemandangan terbaik dari Fenemona tersebut
NASA mengatakan Indonesia menjadi salah satu lokasi terbaik untuk mengamati peristiwa yang satu ini. Mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, semua masyarakat Indonesia berkesempatan untuk melihat peristiwa langka tersebut.
Selain Indonesia Amerika Serikat bagian barat seperti Alaska misalnya, adalah salah satu titik yang dapat menikmati fenomena ini secara lengkap.
Menurut NASA, fenomena ini juga akan menawarkan para ahli kesempatan untuk melihat apa yang terjadi pada bulan saat mendingin dengan cepat. Informasi ini akan membantu mereka memahami karakteristik regolith - campuran tanah dan batuan lepas di permukaan - dan bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu.
"Seluruh karakter bulan berubah saat kita mengamati dengan kamera termal saat terjadi gerhana, dari warna merah darah berubah ke warna biru" kata Paul Hayne dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa di Universitas Colorado Boulder sperti dilansir dari Daily Mail.
Gerhana bulan total kali ini punya beberapa sebutan karena terjadi berbarengan dengan fenomena lainnya. Ia disebut Blue Moon karena bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan.
Ia juga berada di fase perige sehingga masuk ke kategori Supermoon, yang artinya posisi bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi.
Fenemena ini adalah menggabungkan tiga peristiwa lunar yang tidak biasa, dalam gerhana bulan. Menurut situs resmi NASA Blue Moon dapat disaksikan di Indonesia, Australia, Samudra Pasifik, dan Pantai Barat Amerika Utara, tempat-tempat ini akan mendapatkan pemandangan terbaik dari Fenemona tersebut
NASA mengatakan Indonesia menjadi salah satu lokasi terbaik untuk mengamati peristiwa yang satu ini. Mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, semua masyarakat Indonesia berkesempatan untuk melihat peristiwa langka tersebut.
Selain Indonesia Amerika Serikat bagian barat seperti Alaska misalnya, adalah salah satu titik yang dapat menikmati fenomena ini secara lengkap.
Menurut NASA, fenomena ini juga akan menawarkan para ahli kesempatan untuk melihat apa yang terjadi pada bulan saat mendingin dengan cepat. Informasi ini akan membantu mereka memahami karakteristik regolith - campuran tanah dan batuan lepas di permukaan - dan bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu.
"Seluruh karakter bulan berubah saat kita mengamati dengan kamera termal saat terjadi gerhana, dari warna merah darah berubah ke warna biru" kata Paul Hayne dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa di Universitas Colorado Boulder sperti dilansir dari Daily Mail.
Gerhana bulan total kali ini punya beberapa sebutan karena terjadi berbarengan dengan fenomena lainnya. Ia disebut Blue Moon karena bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan.
Ia juga berada di fase perige sehingga masuk ke kategori Supermoon, yang artinya posisi bulan berada di posisi terdekat dengan Bumi.
(wbs)