NASA Tinjau Ulang Keamanan di SpaceX dan Boeing
A
A
A
NEW YORK - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan melakukan tinjauan keselamatan kerja di dua mitra komersial utamanya, SpaceX dan Boeing.
Kedua perusahaan tersebut sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa untuk membawa astronot NASA ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Peninjauan ini diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan dan akan membutuhkan ratusan wawancara.
NASA memutuskan untuk melakukan tinjauan ini lantaran pendiri SpaceX, Elon Musk yang mengirup marijuana di podcast Joe Rogan pada bulan September lalu.
Sampai saat ini masih belum jelas proses investigasi ini akan menunda keberangkatan misi ke ISS atau tidak. Mereka hanya akan fokus pada kemanan dan kesuksesan misi kru yang akan meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
"NASA akan melakukan studi kajian budaya dalam koordinasi dengan mitra komersial kami untuk memastikan perusahaan memenuhi persyaratan NASA untuk keselamatan di tempat kerja, termasuk kepatuhan terhadap lingkungan bebas narkoba," kata NASA dalam pernyataan dikutip The Verge, Rabu (21/11/2018).
NASA mengharapkan mitra komersial mereka untuk memenuhi semua persyaratan keselamatan tempat kerja dalam pelaksanaan misi dan layanan yang mereka berikan.
Baik SpaceX maupun Boeing adalah kontraktor utama untuk NASA. Boeing adalah pabrikan utama ISS, dan perusahaan saat ini sedang membangun roket luar angkasa NASA, Sistem Peluncuran Ruang Angkasa.
Sementara itu, SpaceX bertanggung jawab untuk meluncurkan kargo secara rutin ke ISS, dan perusahaan baru-baru ini disertifikasi oleh NASA untuk meluncurkan misi sains yang paling mahal dan paling rumit.
Kedua perusahaan menyatakan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu bagi mereka. "Human spaceflight adalah misi inti perusahaan kami," kata SpaceX dalam sebuah pernyataan. "Tidak ada yang lebih penting bagi SpaceX daripada upaya ini, dan kami menganggap serius tanggung jawab yang telah dipercayakan NASA kepada kami untuk membawa astronot Amerika dengan aman dan selamat sampai di ISS)
Kedua perusahaan tersebut sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa untuk membawa astronot NASA ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Peninjauan ini diperkirakan memakan waktu berbulan-bulan dan akan membutuhkan ratusan wawancara.
NASA memutuskan untuk melakukan tinjauan ini lantaran pendiri SpaceX, Elon Musk yang mengirup marijuana di podcast Joe Rogan pada bulan September lalu.
Sampai saat ini masih belum jelas proses investigasi ini akan menunda keberangkatan misi ke ISS atau tidak. Mereka hanya akan fokus pada kemanan dan kesuksesan misi kru yang akan meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
"NASA akan melakukan studi kajian budaya dalam koordinasi dengan mitra komersial kami untuk memastikan perusahaan memenuhi persyaratan NASA untuk keselamatan di tempat kerja, termasuk kepatuhan terhadap lingkungan bebas narkoba," kata NASA dalam pernyataan dikutip The Verge, Rabu (21/11/2018).
NASA mengharapkan mitra komersial mereka untuk memenuhi semua persyaratan keselamatan tempat kerja dalam pelaksanaan misi dan layanan yang mereka berikan.
Baik SpaceX maupun Boeing adalah kontraktor utama untuk NASA. Boeing adalah pabrikan utama ISS, dan perusahaan saat ini sedang membangun roket luar angkasa NASA, Sistem Peluncuran Ruang Angkasa.
Sementara itu, SpaceX bertanggung jawab untuk meluncurkan kargo secara rutin ke ISS, dan perusahaan baru-baru ini disertifikasi oleh NASA untuk meluncurkan misi sains yang paling mahal dan paling rumit.
Kedua perusahaan menyatakan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu bagi mereka. "Human spaceflight adalah misi inti perusahaan kami," kata SpaceX dalam sebuah pernyataan. "Tidak ada yang lebih penting bagi SpaceX daripada upaya ini, dan kami menganggap serius tanggung jawab yang telah dipercayakan NASA kepada kami untuk membawa astronot Amerika dengan aman dan selamat sampai di ISS)
(wbs)