4 Stasiun BIG Siaga Penuh Awasi Ketinggian Air di Selat Sunda

Selasa, 25 Desember 2018 - 11:05 WIB
4 Stasiun BIG Siaga Penuh Awasi Ketinggian Air di Selat Sunda
4 Stasiun BIG Siaga Penuh Awasi Ketinggian Air di Selat Sunda
A A A
BANTEN - Bukan hanya stasiun luar angkasa Inggris dan Eropa yakni European Space Agency (ESA) dan International Space Station (ISS) yang mengawasai aktivitas Anak Krakatau di Selat Sunda. Setidaknya Indonesia tercatat 4 stasiun pengamatan pasang surut disiagakan.

Gunung Krakatau yang pernah menguncang dunia pada tahun 1883 menjadi pusat perhatian dunia. Setidaknya PascaTsunami Sabtu malam (22/12/2018), stasiun antariksa dunia ikut mengawasi erupsi dan tinggi gelombang airl laut di area krakatau. Kendati demikia Indonesia sendiri siaga penuh mengamati aktivitas Anak krakatau

Adapun stasiun pasang surut Badan Informasi Geospasial (BIG) yang turut mengamati aktivitas Anak Krakatau ialah:

(1) Di Stasiun Marina Jambu (Desa Bulakan, Kec. Cinangka, Kab. Serang, Banten)
(2) Di Stasiun Banten (Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten)

(3) Di Stasiun Kota Agung (Kec. Kota Agung, Kab. Tanggamus, Lampung)

(4) Di Stasiun Panjang (Pelabuhan Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung). Baca: Stasiun Antariksa Inggris dan Eropa Awasi Aktivitas Anak Krakatau

Gelombang air pasang air laut sendiri sebenarnya telah dipantau NASA sejak awal bulan Desember, Fenomena bulan purnama terakhir tahun ini akan bertepatan dengan hujan meteor malam akan terjadi hingga 25 Desember 2018. Hal ini akan terjadi di seluruh dunia dan efek bulan Purnama akan mengakibatkan air laut pasang dan hujan meteor Ursids.

Baca: Pasir dari Tahun 500 Masehi Ditemukan, Ahli: Mega Tsunami Akan Terjadi

Waktu yang tepat ketika bulan berhadapan dengan matahari di Inggris adalah jam 5.48 sore tetapi para saksi akan dapat melihat bulan purnama di suatu titik dalam semalam.

Hujan meteor Ursids, yang dapat memberikan beberapa fotografi bulan istimewa, terlihat setiap tahun antara 17 hingga 25 Desember.

Baca: Tak Hanya Anak Krakatau, Gunung Bawah Laut Lain Kirim Magnitudo

"[Bulan] akan terlihat sepanjang malam, bagi siapa saja yang memiliki langit cerah," tutur Tom Kerss, seorang astronom di Royal Observatory Greenwich.
Baca: Tsunami Banten Langka, Kombinasi Longsor Bawah Laut dan Purnama
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7987 seconds (0.1#10.140)