Absen 50 Tahun, Mitsubishi Kembali Produksi Pesawat Terbang

Sabtu, 18 Mei 2019 - 12:27 WIB
Absen 50 Tahun, Mitsubishi...
Absen 50 Tahun, Mitsubishi Kembali Produksi Pesawat Terbang
A A A
TOKYO - Perusahaan Jepang Mitsubishi akhirnya kembali memperkernalkan pesawat jet yang bisa mengangkut 88 penumpang yang siap menghubungkan kota-kota di Asia dan Eropa dengan lebih efisien. Hal ini juga menciptakan sejarah baru di jaringan transportasi udara dunia.

Mitsubishi Regional Jet (MRJ) adalah pesawat pertama yang diproduksi di Jepang sejak 60-an dan telah memulai penerbangan untuk mendapatkan sertifikat pengakuan dari bulan lalu di Moses Lake, Washington.

Seperti dilansir dari Mirror, Pesawat Mitsubishi Heavy Industries baru memulai tes penerbangan ketika pesaing lain mulai menjual operasi manufakturnya sebelum memasuki pasar pesawat 160 kursi. Ini memang peluang bagi MRJ karena kesempatan mereka untuk memasarkan produk terbuka lebih luas.

MRJ memiliki jarak penerbangan 3.219 km sementara varian yang lebih kecil mampu mengangkut 76 penumpang tetapi dalam jarak yang sama.

Mitsubishi Heavy Industries telah lama menjadi pemasok komponen untuk Boeing dan mereka sedang mengembangkan MRJ untuk membuktikan kemampuan mereka. Setelah menghabiskan setidaknya 2 milyar USD selama satu dekade sekarang mereka berada dalam tahap akhir sebelum pengiriman pertama dilakukan kepada ANA Holdings.

Rencana semula adalah memulai penerbangan MRJ pada 2012 tetapi tanggalnya masih jauh karena masalah dalam tahap produksi. Perusahaan, yang juga pembuat kapal, pembangkit listrik tenaga nuklir dan berbagai komponen aerospace, mengharapkan pesawat akan siap untuk dikirim ke pelanggan tahun depan. Sebuah tantangan besar bagi perusahaan dan diakui oleh CEO Mitsubishi Aircraft, Hisakazu Mizutani.

Sejauh ini 407 pesanan telah diterima untuk MRJ, tetapi itu masih belum cukup bagi Mitsibishi Heavy Industries untuk mendapat untung. Mereka tidak bisa berharap untuk pasar Asia semata tetapi harus memperluas pasar ke Amerika di mana maskapai penerbangan besar mengurangi biaya untuk penerbangan jarak pendek dengan menggunakan pesawat berukuran kecil.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)