FAA Sebut Boeing 737 MAX Series Gunakan Onderdil Tidak Beres

Selasa, 04 Juni 2019 - 00:05 WIB
FAA Sebut Boeing 737...
FAA Sebut Boeing 737 MAX Series Gunakan Onderdil Tidak Beres
A A A
NEW YORK - Polemik pesawat Boeing 737 Max Series terus bergulir, kali ini Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA), Minggu (2/6/2019), mengungkap bahwa Boeing 737 Max menggunakan suku cadangc acat.

Seperti dilansir dari Mirror, FAA mendesak mewajibkan agar suku cadang itu segera diganti, hampir 148 suku cadang "leading edge slat" atau bilah slat yang diproduksi oleh perusahaan pemasok Boeing terdampak dan mencakup 179 pesawat jenis MAX dan 133 pesawat NG di seluruh dunia.

"Slat" adalah panel-panel bergerak, yang memanjang di bagian depan sayap sewaktu lepas landas dan mendarat untuk memberikan daya dorong tambahan. Trek-treknya memandu "slat-slat" itu dan menempel ke bagian sayap.

Dalam pernyataan yang dirilis setelah pengumuman FAA itu, Boeing mengatakan pihaknya belum diberitahu mengenai adanya isu-isu terkait bilah-bilaH "slat" itu. Boeing, perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia, mengatakan telah mengidentifikasi 20 pesawat 737 MAX yang kemungkinan mengandung komponen cacat dan bahwa maskapai-maskapai akan memeriksa komponen di 159 MAX lainnya.

Boeing mengatakan telah mengidentifikasi 21 pesawat 737 NG yang kemungkinan besar mengandung komponen cacat dan menganjurkan maskapai-maskapai untuk memeriksa 112 NG lainnya. NG adalah pesawat 737 generasi ketiga yang dibuat perusahaan itu sejak 1997.

Bahkan Badan Penerbangan dan Antariksa Eropa (EASA) mensertifikasi pesawat itu sebagian aman karena mengatakan prosedur dan pelatihan tambahan akan menjelaskan dengan jelas kepada pilot situasi tidak biasa di mana mereka perlu memanipulasi roda manual yang jarang digunakan untuk mengendalikan, atau trim, sudut pesawat.

Namun, situasi itu tidak tercantum dalam manual penerbangan, menurut salinan dari American Airlines yang dilihat oleh Reuters.

Juru bicara agensi itu mengatakan dokumen sertifikasi EASA yang tidak bertanggal, tersedia online, dikeluarkan pada Februari 2016.

Secara khusus disebutkan bahwa pada kecepatan lebih dari 230 knot (265mph, 425kph) dengan flap yang ditarik, pilot mungkin harus menggunakan roda di konsol tengah kokpit daripada electric thumb switches pada kuk kontrol.

Pesawat 737 MAX, jet Boeing terlaris, dilarang terbang di seluruh dunia sejak bulan Maret menyusul kecelakaan fatal Ethiopian Airlines. Sebelumnya maskapai Lion Air juga mengalami kecelakaan serupa di Indonesia pada Oktober.

Pesawat 737 MAX, jet Boeing terlaris, dilarang terbang di seluruh dunia sejak bulan Maret menyusul kecelakaan fatal Ethiopian Airlines. Sebelumnya maskapai Lion Air juga mengalami kecelakaan serupa di Indonesia pada Oktober.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9523 seconds (0.1#10.140)