Gagal di Generali Olimpiade Robotika, 2 Siswa SD Ini Ngotot Berkarier di Robot

Sabtu, 14 September 2019 - 17:23 WIB
Gagal di Generali Olimpiade...
Gagal di Generali Olimpiade Robotika, 2 Siswa SD Ini Ngotot Berkarier di Robot
A A A
JAKARTA - KORAN SINDO-SINDOnews bersama Asuransi Jiwa Generali Indonesia dan Asosiasi Robotika & Otomasi Indonesia (AROI) kembali menghasilkan gawean edukatif, Generali Olimpiade Robotika 2019.

Para peserta pun antusias mengikuti kegiatan tahunan ini. Salah satunya adalah dua siswa dari SDK IPEKA Tomang 1 Cristopher dan Justin.

Keduanya masih duduk di kelas 4 sekolah dasar ini mengaku tertarik dengan dunia robot sejak lama. "Kalau aku sudah dari TK B," ujar Justin saat mengikuti kompetisi Generali Olimpiade Robotika di Baywalk Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019).

"Kalau aku dari SD kelas I karena suka nonton film Transformers itu keren banget bisa transform (berubah) dari robot jadi mobil," timpal Cristopher.

Pihak sekolah pun mendukung kegiatan anak didiknya ini dengan cara mengadakan kelompok robotika di sekolahnya. Di sekolah Justin dan Cristopher tergabung dalam grup robotika tersebut.

Selain itu, menurut penuturan kedua bocah ini, sekolah mereka juga menyediakan alat-alat, membimbing, serta memberikan informasi jika ada kegiatan seperti GOR. "Kami bikin sendiri (robotnya), tapi semua alat-alatnya dikasih (sekolah)," imbuh Justin.

Meski harus tersingkir di babak awal, keduanya mengaku tetap akan semangat mempelajari industri robotika. Keduanya kompak bercita-cita sebagai perancang dan desainer robot. "Aku mau jadi desainer robot," ungkap Justin.

"Kalau aku mau jadi desainer atau engineer yang buat robot atau mobil," cetus Cristopher tak mau kalah dari sahabatnya itu.

Tak hanya pihak sekolah, peran keluarga juga sangat dibutuhkan dikegiatan yang dilakukan anak. Ayah Justin, Jeremi (36), mengaku mendukung penuh kegiatan yang dilakukan anaknya.

Menurut dia, dunia robotik adalah gabungan dari kegiatan yang fun dan juga ada unsur pengetahuan di dalamnya. Anak-anak juga dianggap perlu mengetahui dunia otomasi dejak dini, karena di masa mendatang dunia akan dipenuhi dengan otomatisasi.

"Robotik ini setengah-setengah, ya antara fun sama pengetahuan juga. Jadi kalo saya pikir di satu sisi memang kalau dari segi pengetahuan semuanya otomasi jadi ya secara pengetahuan untuk pekerjaan untuk aplikasi dalam hidup itu penting ya," ungkap Jeremi.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)