NASA Temukan Planet yang Bisa Ditinggali
A
A
A
WASHINGTON - Misi perburuan planet, TESS, yang menjadi program NASA untuk pertama kali menemukan planet seukuran Bumi, dan bisa ditinggali. Planet tersebut berjarak 100 tahun cahaya dari Bumi.
Temuan tersebut diumumkan dalam konferensi American Astronomical Society ke 235 di Honolulu, Hawaii, AS. Planet tersebut merupakan bagian dari sistem multiplanet TOI 700, kecil, dalam konstelasi Dorado. Planet yang dikenal dengan nama TOI 700 d memiliki cadangan air di permukaan sehingga bisa ditempati manusia. Kini peneliti fokus mendeteksi oksigen di planet tersebut untuk membantu menemukan adanya kehidupan di sana.
Para ahli astronomi menggunakan teleskop antariksa Spitzer milik NASA untuk menemukan planet tersebut. Kini mereka melakukan pemodelan planet tersebut untuk menyelidiki apakah lingkungan planet tersebut bisa ditinggali atau tidak.
TESS menemukan tiga planet di orbit yang diteliti, yakni TOI 700 b, c dan d. Hanya "d" yang bisa disebut sebagai planet yang ditinggali. Temperatur di TOI 700 d menunjukkan adanya air. Ukuran planet tersebut 20% lebih besar dibandingkan Bumi. Dalam simulasi yang dilakukan NASA, planet tersebut ditutup samudera dan atmosfirnya didominasi karbondioksida.
TOI 700 d menyelesaikan satu orbit di sekitar bintang setiap 37 hari Bumi. Planet tersebut mendapatkan 80% pasokan energi matahari. Sayangnya, planet tersebut tergolong tidal sehingga salah satu sisinya selalu mengalami sinar matahari.
"TESS didesain dan diluncurkan untuk mencari planet seukuran Bumi yang mengorbit di sekitar bintang," kata Paul Hertz, Direktur Fisika Astronomi NASA di Washington, dilansir CNN. “Planet yang berlokasi di dekat bintang mudah untuk diikuti dengan teleskop besar di antariksa dan Bumi. Menemui TOI 700 d merupakan kunci sains untuk menemukan TESS,” ujarnya.
Menurut mahasiswa Universitas Chicago, Emily Gilbert, yang ikut dalam penelitian itu, planet yang memiliki ukuran seperti Bumi berada di zona yang bisa ditinggali. “Dalam penelitian selama 11 bulan, data menunjukkan tidak ada suar dari bintang sehingga planet itu bisa dijadikan tempat tinggal manusia. Kondisi permukaan dan atmosfir pun memudahkan ketika dibuat model sebagai planet yang layak ditinggali,” ujarnya.
Di masa depan, Teleskop Antariksa James Webb milik Nasa yang diluncurkan pada 2021 mendatang, juga bisa menentukan apakah planet memiliki atmosfir atau pun komposisi lebih detail. Simulasi lingkungan yang diciptakan peneliti menggunakan data TESS mampu mengungkapkan sebuah planet.
“Sungguh menakjubkan kita menemukan planet dan melihat bagaimana perbedaannya dengan apa yang kita miliki di Bumi,” ujar Gabrielle Engelmann-Suissa, peneliti dari Goddard Space Flight Center NASA.
Hal menarik lainnya, seorang siswa sekolah menengah juga ikut andil dalam menemukan planet tersebut. Siswa Sekolah Menengah Scarsdale, Wolf Cukier, ikut magang di Goddard Space Flight Center ikut mengamati dan menganalisis data TESS. “Saya mencari data untuk segala sesuatu tentang bintang,” kata Cukier. “Setelah tiga hari magang, saya melihat sinyal yang disebut sistem TOI 1338,” katanya.
(Andika H Mustaqim)
Temuan tersebut diumumkan dalam konferensi American Astronomical Society ke 235 di Honolulu, Hawaii, AS. Planet tersebut merupakan bagian dari sistem multiplanet TOI 700, kecil, dalam konstelasi Dorado. Planet yang dikenal dengan nama TOI 700 d memiliki cadangan air di permukaan sehingga bisa ditempati manusia. Kini peneliti fokus mendeteksi oksigen di planet tersebut untuk membantu menemukan adanya kehidupan di sana.
Para ahli astronomi menggunakan teleskop antariksa Spitzer milik NASA untuk menemukan planet tersebut. Kini mereka melakukan pemodelan planet tersebut untuk menyelidiki apakah lingkungan planet tersebut bisa ditinggali atau tidak.
TESS menemukan tiga planet di orbit yang diteliti, yakni TOI 700 b, c dan d. Hanya "d" yang bisa disebut sebagai planet yang ditinggali. Temperatur di TOI 700 d menunjukkan adanya air. Ukuran planet tersebut 20% lebih besar dibandingkan Bumi. Dalam simulasi yang dilakukan NASA, planet tersebut ditutup samudera dan atmosfirnya didominasi karbondioksida.
TOI 700 d menyelesaikan satu orbit di sekitar bintang setiap 37 hari Bumi. Planet tersebut mendapatkan 80% pasokan energi matahari. Sayangnya, planet tersebut tergolong tidal sehingga salah satu sisinya selalu mengalami sinar matahari.
"TESS didesain dan diluncurkan untuk mencari planet seukuran Bumi yang mengorbit di sekitar bintang," kata Paul Hertz, Direktur Fisika Astronomi NASA di Washington, dilansir CNN. “Planet yang berlokasi di dekat bintang mudah untuk diikuti dengan teleskop besar di antariksa dan Bumi. Menemui TOI 700 d merupakan kunci sains untuk menemukan TESS,” ujarnya.
Menurut mahasiswa Universitas Chicago, Emily Gilbert, yang ikut dalam penelitian itu, planet yang memiliki ukuran seperti Bumi berada di zona yang bisa ditinggali. “Dalam penelitian selama 11 bulan, data menunjukkan tidak ada suar dari bintang sehingga planet itu bisa dijadikan tempat tinggal manusia. Kondisi permukaan dan atmosfir pun memudahkan ketika dibuat model sebagai planet yang layak ditinggali,” ujarnya.
Di masa depan, Teleskop Antariksa James Webb milik Nasa yang diluncurkan pada 2021 mendatang, juga bisa menentukan apakah planet memiliki atmosfir atau pun komposisi lebih detail. Simulasi lingkungan yang diciptakan peneliti menggunakan data TESS mampu mengungkapkan sebuah planet.
“Sungguh menakjubkan kita menemukan planet dan melihat bagaimana perbedaannya dengan apa yang kita miliki di Bumi,” ujar Gabrielle Engelmann-Suissa, peneliti dari Goddard Space Flight Center NASA.
Hal menarik lainnya, seorang siswa sekolah menengah juga ikut andil dalam menemukan planet tersebut. Siswa Sekolah Menengah Scarsdale, Wolf Cukier, ikut magang di Goddard Space Flight Center ikut mengamati dan menganalisis data TESS. “Saya mencari data untuk segala sesuatu tentang bintang,” kata Cukier. “Setelah tiga hari magang, saya melihat sinyal yang disebut sistem TOI 1338,” katanya.
(Andika H Mustaqim)
(nfl)