Ahli Desak Dunia Penerbangan Tangani Virus Corona seperti SARS

Minggu, 26 Januari 2020 - 13:49 WIB
Ahli Desak Dunia Penerbangan Tangani Virus Corona seperti SARS
Ahli Desak Dunia Penerbangan Tangani Virus Corona seperti SARS
A A A
LONDON - Wabah virus Corona yang melanda China dan beberapa negara menjadi perhatian khusus dunia, bahkan para ahli di Universitas Lancaster memberikan cara mengatasinya lewat arikel PROFESOR PETER OPENSHAW yang diperuntukan untuk petugas bandara.

Para Ahli memperingatkan Penumpang udara yang menunjukkan tanda-tanda kemungkinan harus diidentifikasi lebih awal, diisolasi dan dirawat dan staf Kesehatan harus mengambil tindakan pencegahan penuh ketika menangani pasien yang mungkin memilikinya. BACA JUGA: Virus Corona Mengerogoti Dunia

Ahli menyebut Virus Corona baru ini memiliki fitur yang memprihatinkan. Laporan kasus menunjukkan orang-orang yang terinfesi dan telah di inkubasi selama seminggu, dengan beberapa 'berjalan dengan baik' juga menular.

Penumpang udara yang menunjukkan tanda-tanda kemungkinan harus diidentifikasi lebih awal, diisolasi dan dirawat. BACA Juga: Cara Menghadapi Virus Wuhan

Staf NHS harus mengambil tindakan pencegahan penuh ketika menangani pasien yang mungkin memilikinya. Baca Juga: BACA JUGA: Pendapat Ahli Soal Virus Corona dari China
Hanatour Service Inc, agen perjalanan terbesar Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa pembatalan perjalanan ke China meningkat. Ini termasuk penundaan atau mengubah tujuan penerbangan.

Rajeev Kale, kepala negara untuk divisi liburan Thomas Cook India, mengatakan, banyak calon penumpag yang mengaku khawatir untuk pergi ke China. "Sebagian besar pelanggan kami mengadopsi pendekatan “wait and watch” untuk melihat perkembangan lebih lanjut," katanya.

Diketahui, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) selama puncak wabah SARS pada April 2003, permintaan penumpang di Asia anjlok hingga 45%. Cathay Pacific memangkas hampir 40% penerbangannya dan melaporkan kerugian finansial, seperti yang dilakukan Singapore Airlines, Japan Airlines, dan ANA.

Industri penerbangan sendiri sekarang lebih bergantung pada wisatawan China. Sebagai contoh, di Australia, pelancong asal China menyumbang lebih dari 15% dari kedatangan internasional. Sejak 2003, jumlah penumpang udara tahunan naik lebih dari dua kali lipat, dengan China tumbuh menjadi pasar perjalanan keluar terbesar di dunia.

Pada tahun 2003, 6,8 juta penumpang dari China melakukan perjalanan dengan penerbangan internasional, dan jumlah itu telah meningkat hampir 10 kali lipat menjadi 63,7 juta pada tahun 2018.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7142 seconds (0.1#10.140)