Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!
A
A
A
WUHAN - Virus Corona yang menyerang China terus memburuk, membuat para ilmuan seantero dunia berlomba-lomba membuat formula vaksin dan atibiotik Virus Corona.
Sebuah laporan dari Amerika Serikat telah membuat kemajuan dalam pengobatan pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus korona baru itu.
Hal ini tertuang dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada 31 Januari 2020 lalu mengatakan, bahwa pasien pertama yang didiagnosis Corona Wuhan” di Amerika Serikat terlihat membaik dan tidak memperlihatkan adanya efek samping setelah diberikan “Remdesivir” , yakni sejenis obat percobaan virus Ebola dari perusahaan farmasi Gilead Science.
Obat ini dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat, ditujukan untuk penyakit menular seperti Ebola dan SARS.
Dan AS memberikan obat tersebut secara cuma-cuma kepada pemerintah China untuk membantu mengobati Corona di China.
Namun tak lama kemudia, pada 4 Februari 2020, Institut Virologi Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China mengumumkan sebuah hasil penelitian, menyatakan bahwa para ilmuwan China telah membuat kemajuan penting dalam persiapan obat anti-radang paru-paru atau pneumonia Wuhan dan telah mengajukan paten.
Institut Virologi Wuhan (IVW) menerbitkan sebuah artikel berjudul “Para ilmuwan China telah membuat kemajuan penting dalam persiapan obat anti-virus Corona atau 2019
Di situs website IVW, menyatakan, bahwa sesuai dengan praktik internasional, dan atas dasar melindungi kepentingan nasional. Institut terkait telah mengajukan paten obat anti virus Corona baru atau 2019 novel coronavirus pada 21 Januari 2020, dan akan menjangkau negara-negara di dunia melalui Patent Cooperation Treaty – PCT (Perjanjian Kerjasama Paten).
Para Ilmuan penelitian mengatakan yang diklaim Institut Virololgi Wuhan adalah paten yang dikembangi institute virologi Wuhan dari perusahaan farmasi Amerika, Gilead Science.
Sebuah laporan dari Amerika Serikat telah membuat kemajuan dalam pengobatan pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus korona baru itu.
Hal ini tertuang dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada 31 Januari 2020 lalu mengatakan, bahwa pasien pertama yang didiagnosis Corona Wuhan” di Amerika Serikat terlihat membaik dan tidak memperlihatkan adanya efek samping setelah diberikan “Remdesivir” , yakni sejenis obat percobaan virus Ebola dari perusahaan farmasi Gilead Science.
Obat ini dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat, ditujukan untuk penyakit menular seperti Ebola dan SARS.
Dan AS memberikan obat tersebut secara cuma-cuma kepada pemerintah China untuk membantu mengobati Corona di China.
Namun tak lama kemudia, pada 4 Februari 2020, Institut Virologi Wuhan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China mengumumkan sebuah hasil penelitian, menyatakan bahwa para ilmuwan China telah membuat kemajuan penting dalam persiapan obat anti-radang paru-paru atau pneumonia Wuhan dan telah mengajukan paten.
Institut Virologi Wuhan (IVW) menerbitkan sebuah artikel berjudul “Para ilmuwan China telah membuat kemajuan penting dalam persiapan obat anti-virus Corona atau 2019
Di situs website IVW, menyatakan, bahwa sesuai dengan praktik internasional, dan atas dasar melindungi kepentingan nasional. Institut terkait telah mengajukan paten obat anti virus Corona baru atau 2019 novel coronavirus pada 21 Januari 2020, dan akan menjangkau negara-negara di dunia melalui Patent Cooperation Treaty – PCT (Perjanjian Kerjasama Paten).
Para Ilmuan penelitian mengatakan yang diklaim Institut Virololgi Wuhan adalah paten yang dikembangi institute virologi Wuhan dari perusahaan farmasi Amerika, Gilead Science.
(wbs)