Patenkan Remdesivir, Ahli Sebut Virus Corona Sengaja Diciptakan
A
A
A
WUHAN - Terungkapnya laporan daftar paten obat ampuh Virus Corona yang diajukan Amerika Serikat dan China membuat sebagaian ilmuan curiga wabah corona sengaja diciptakan China dan AS.
Sebuah laporan CBC News tentang pemerintah Kanada mendeportasi ilmuwan China yang bekerja di laboratorium Winnipeg yang mempelajari patogen berbahaya menyelundupkan virus corona. BACA JUGA: Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!
Institut Virologi Wuhan, yang merupakan laboratorium utama di Tiongkok yang mempelajari virus kelelawar dan manusia, juga mendapat kecaman. "Para ahli teori sanggahan yang menghubungkan coronavirus China dengan penelitian senjata," seperti dilansir The Washington Post yang berfokus pada fasilitas itu.
Sebuah laporan dari Amerika Serikat telah membuat kemajuan dalam pengobatan pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus korona baru itu.
Hal ini tertuang dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada 31 Januari 2020 lalu mengatakan, bahwa pasien pertama yang didiagnosis Corona Wuhan” di Amerika Serikat terlihat membaik dan tidak memperlihatkan adanya efek samping setelah diberikan “Remdesivir” , yakni sejenis obat percobaan virus Ebola dari perusahaan farmasi Gilead Science.
Obat ini dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat, ditujukan untuk penyakit menular seperti Ebola dan SARS.
Dan AS memberikan obat tersebut secara cuma-cuma kepada pemerintah China untuk membantu mengobati Corona di China.
Sebuah laporan CBC News tentang pemerintah Kanada mendeportasi ilmuwan China yang bekerja di laboratorium Winnipeg yang mempelajari patogen berbahaya menyelundupkan virus corona. BACA JUGA: Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!
Institut Virologi Wuhan, yang merupakan laboratorium utama di Tiongkok yang mempelajari virus kelelawar dan manusia, juga mendapat kecaman. "Para ahli teori sanggahan yang menghubungkan coronavirus China dengan penelitian senjata," seperti dilansir The Washington Post yang berfokus pada fasilitas itu.
Sebuah laporan dari Amerika Serikat telah membuat kemajuan dalam pengobatan pasien yang dikonfirmasi terinfeksi virus korona baru itu.
Hal ini tertuang dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada 31 Januari 2020 lalu mengatakan, bahwa pasien pertama yang didiagnosis Corona Wuhan” di Amerika Serikat terlihat membaik dan tidak memperlihatkan adanya efek samping setelah diberikan “Remdesivir” , yakni sejenis obat percobaan virus Ebola dari perusahaan farmasi Gilead Science.
Obat ini dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di Amerika Serikat, ditujukan untuk penyakit menular seperti Ebola dan SARS.
Dan AS memberikan obat tersebut secara cuma-cuma kepada pemerintah China untuk membantu mengobati Corona di China.
(wbs)