Jawaban Ilmiah Organisasi Riset yang Dicurigai Pembuat Corona
A
A
A
WUHAN - Terseretnya nama organisasi riset dari tim peneliti dari Institut Virologi Wuhan dan Aliansi EcoHealth sebagai pembuat Virus Corona menambah panas situasi dunia saat ini. Pasalnya wabah penyakit mengerikan hingga saat ini belum ditemukan antivirus dan antibiotiknya.
Ahli ekologi penyakit Peter Daszak dari EcoHealth Alliance menyangkal dugaan Ebright. "Setiap kali ada penyakit yang muncul, virus baru, cerita yang sama keluar: Ini adalah spillover atau pelepasan agen atau virus bioteknologi," kata Daszak seperti dilansir dari sciencemag. BACA JUGA: Virus Corona Dibuat dari 2.000 Spesies Kelelawar Selama 8 Tahun
“Itu memalukan. Tampaknya manusia tidak bisa menolak kontroversi dan mitos-mitos ini. Ada keragaman virus yang luar biasa ini dalam satwa liar dan kami baru saja menemukannya. Dalam keragaman itu, akan ada beberapa yang dapat menginfeksi orang dan akan ada yang menyebabkan penyakit. " BACA JUGA: Patenkan Remdesivir, Ahli Sebut Virus Corona Sengaja Diciptakan
Sebelumnya, Ahli biologi molekuler Richard Ebright dari Rutgers University, Piscataway yang menyebutkan menuding tim peneliti dari Institut Virologi Wuhan dan Aliansi EcoHealth telah menjebak kelelawar di gua-gua di seluruh China, seperti yang ada di Guangdong, untuk mengambil sampel virus Corona.
" Kelompok ini selama 8 tahun telah menjebak kelelawar di gua-gua di sekitar China untuk mencicipi kotoran dan darah mereka dari virus. 10.000 kelelawar dan 2000 spesies lainnya," tutur Ebright. BACA JUGA: Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!
Menurut Ebright, mereka telah menemukan sekitar 500 coronavirus baru, sekitar 50 di antaranya jatuh relatif dekat dengan virus SARS pada silsilah keluarga, termasuk RaTG13.
Bahkan kelompok ini telah mengambil sampel kotoran kelelawar yang mereka kumpulkan pada 2013 dari sebuah gua di Moglang di provinsi Yunnan," tegas Ebright.
Ahli ekologi penyakit Peter Daszak dari EcoHealth Alliance menyangkal dugaan Ebright. "Setiap kali ada penyakit yang muncul, virus baru, cerita yang sama keluar: Ini adalah spillover atau pelepasan agen atau virus bioteknologi," kata Daszak seperti dilansir dari sciencemag. BACA JUGA: Virus Corona Dibuat dari 2.000 Spesies Kelelawar Selama 8 Tahun
“Itu memalukan. Tampaknya manusia tidak bisa menolak kontroversi dan mitos-mitos ini. Ada keragaman virus yang luar biasa ini dalam satwa liar dan kami baru saja menemukannya. Dalam keragaman itu, akan ada beberapa yang dapat menginfeksi orang dan akan ada yang menyebabkan penyakit. " BACA JUGA: Patenkan Remdesivir, Ahli Sebut Virus Corona Sengaja Diciptakan
Sebelumnya, Ahli biologi molekuler Richard Ebright dari Rutgers University, Piscataway yang menyebutkan menuding tim peneliti dari Institut Virologi Wuhan dan Aliansi EcoHealth telah menjebak kelelawar di gua-gua di seluruh China, seperti yang ada di Guangdong, untuk mengambil sampel virus Corona.
" Kelompok ini selama 8 tahun telah menjebak kelelawar di gua-gua di sekitar China untuk mencicipi kotoran dan darah mereka dari virus. 10.000 kelelawar dan 2000 spesies lainnya," tutur Ebright. BACA JUGA: Teka-Teki AS dan China Kantongi Obat Ampuh Virus Corona Terungkap!
Menurut Ebright, mereka telah menemukan sekitar 500 coronavirus baru, sekitar 50 di antaranya jatuh relatif dekat dengan virus SARS pada silsilah keluarga, termasuk RaTG13.
Bahkan kelompok ini telah mengambil sampel kotoran kelelawar yang mereka kumpulkan pada 2013 dari sebuah gua di Moglang di provinsi Yunnan," tegas Ebright.
(wbs)