Gara-gara Virus Corona, NASA: Polusi Udara di China Turun Drastis
A
A
A
HOUSTON - Penurunan aktivitas di China pascawabah virus Corona ternyata menyebabkan polusi udara di negara berpenduduk paling padat di dunia itu ikut menurun. Temuan itu diungkap Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Polusi udara berjenis nitrogen dioksida (NO2) turun secara drastis. Polusi ini banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan mesin industri.
Penurunan NO2 sebenarnya sudah lebih dulu terlihat di Kota Wuhan. Kemudian sekarang menyebar ke seluruh pelosok Negeri Tirai Bambu.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu," kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA seperti dikutip dari situs resmi NASA, Minggu (1/3/2020).
Pada 1-20 Januari 2020, satelit NASA melihat tingkat NO2 yang begitu tebal menyelimuti langit China. Saat itu, Pemerintah China belum memberlakukan sistem karantina kepada rakyatnya terkait virus Corona.
Kemudian NASA kembali merekam kondisi langit di sana dalam rentang waktu 10-25 Februari 2020. Hasilnya terlihat lebih jernih dari sebelumnya.
Bukan hanya itu, NASA juga merilis penurunan NO2 juga terjadi saat perayaan Tahun Baru Imlek. Saat itu, aktivitas bisnis dan pabrik di China dihentikan sementara.
Polusi udara berjenis nitrogen dioksida (NO2) turun secara drastis. Polusi ini banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan mesin industri.
Penurunan NO2 sebenarnya sudah lebih dulu terlihat di Kota Wuhan. Kemudian sekarang menyebar ke seluruh pelosok Negeri Tirai Bambu.
"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu," kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA seperti dikutip dari situs resmi NASA, Minggu (1/3/2020).
Pada 1-20 Januari 2020, satelit NASA melihat tingkat NO2 yang begitu tebal menyelimuti langit China. Saat itu, Pemerintah China belum memberlakukan sistem karantina kepada rakyatnya terkait virus Corona.
Kemudian NASA kembali merekam kondisi langit di sana dalam rentang waktu 10-25 Februari 2020. Hasilnya terlihat lebih jernih dari sebelumnya.
Bukan hanya itu, NASA juga merilis penurunan NO2 juga terjadi saat perayaan Tahun Baru Imlek. Saat itu, aktivitas bisnis dan pabrik di China dihentikan sementara.
(mim)