Asal Muasal Virus Corona yang Seharusnya Tak Perlu Diperdebatkan

Sabtu, 18 April 2020 - 09:07 WIB
loading...
Asal Muasal Virus Corona yang Seharusnya Tak Perlu Diperdebatkan
Gambar virus corona. FOTO/ Ist
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 masih menghantui dunia. Di luar hal itu, terjadi berdebatan mengenai asal muasal mewabahnya virus mematikan tersebut. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa virus ini berasal dari labolatorium di kota Wuhan, China.

Namun, belakangan pihak China menolak disalahkan bahwa corona berasal dari rekayasa labolatorium di sana, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). China dan WHO juga meyakini bahwa virus ini berasal dari alam.

"WHO telah berkali-kali mengatakan tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2 dibuat di laboratorium," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengutip dari Reuters.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menolak pendapat tersebut. Berdasarkan hasil penyeledikan AS, Trump meyakini bahwa corona berasal dari kebocoran labolatorium di Wuhan.

Teori yang muncul dari intelijen AS itu menyebutkan, bahwa kebocoran terjadi karena ketidak sengajaan. Ada kecurigaan seseorang di dalam labolatorium yang pertama kali terinfeksi karena kecelakaan kerja.

Sebelumnya, pada Rabu (15/4/2020), Fox News memberitakan bahwa virus tersebut memang berasal dari sebuah labolatorium di Wuhan, dengan tujuan untuk membuktikan bahwa China lebih mampu mengidentivikasi virus dibandingkan AS. Namun, bukan dari rekayasa genetik dan tidak ada bukti yang mendalam dari laporan itu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menuturkan, fasilitas labolatorium yang dimaksud berada di Wuhan Institute of Virology. Letaknya memang tidak jauh dari sebuah pasar yang pertama kali terdeteksi virus corona.

"Kami benar-benar membutuhkan pemerintah Tiongkok untuk membuka diri dan membantu menjelaskan bagaimana sebenarnya virus itu dapat menyebar," kata Pompeo.

Senada dengan AS, Inggris juga menuntut pemerintah China terbuka untuk menjelaskan awal dari mewabahnya virus ini. “Kita harus bertanya (kepada China) tentang bagaimana itu terjadi dan bagaimana bisa dihentikan," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.

Di luar perdebatan itu, seharusnya seluruh negara di dunia bisa lebih solid bahu membahu mengatasi pandemi COVID-19 agar bisa lebih cepat berakhir. Saling menyalahkan bukan opsi yang bijak dalam menghadapi ini.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1152 seconds (0.1#10.140)