Kesaksian Dokter AS Saat Sembuhkan Pasien Corona Pakai Remdesivir

Sabtu, 14 Maret 2020 - 21:01 WIB
Kesaksian Dokter AS Saat Sembuhkan Pasien Corona Pakai Remdesivir
Kesaksian Dokter AS Saat Sembuhkan Pasien Corona Pakai Remdesivir
A A A
NEW YORK - Ilmuwan AS di University of California mengaku terdesak menggunakan Remdesivir untuk menyembukan wanita yang mati karena virus corona

Seperti dilansir dari Daily, Sabtu (14/3/2020), George Thompson, seorang spesialis penyakit yang berada di tim yang merawat pasien dan berbicara dengan ScienceInsider tentang kasusnya.

Dia mengungkapkan wanita itu, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum sekarang "baik-baik saja", meskipun khawatir dia akan mati karena virus yang menyebabkan gejala seperti pneumonia. Baca Juga: Terdesak! AS Gunakan Ramuan Ali Mohamed Zaki Sembuhkan Pasien Corona

Dia diberi obat melalui infus, hanya 36 jam setelah dia didiagnosis dan kondisinya memburuk.

"Kami pikir dia akan meninggal dunia," kata Thompson tentang pasien itu.

"Sehari setelah infus obat, dia secara konsisten menjadi lebih baik."

Meskipun berhasil, lebih banyak tes akan diperlukan karena para ilmuwan tidak dapat menguji darahnya untuk sesuatu yang disebut "reaksi berantai polimerase" (PCR). Para ilmuwan memungkinkan untuk mempelajari keadaan perubahan COVID-19 setelah pengobatan.

"Saya tidak dapat membuktikan bahwa itu terkait. Saya berharap kami dapat melakukan tes PCR serial tentang darahnya, tetapi kami tidak bisa karena kurangnya sumber daya.

"Dengan sebagian besar obat yang diteliti diuji, katakanlah, monyet kera, ada korelasi yang bagus antara pemberian obat dan penurunan jumlah virus dalam darah.
Itu yang kita harapkan bisa kita lihat pada pasien ini."

Thompson menambahkan bahwa dia percaya orang yang sakit kritis lebih cepat diperlakukan dengan kesempatan yang lebih baik - tetapi ini harus ditimbang dengan risiko besarnya.

Dia melanjutkan: "Untuk sebagian besar penyakit menular apa pun, saya pikir semakin dini kita memulai obat, semakin baik. Tetapi itu adalah risiko versus pertanyaan manfaat."

Di tempat lain di monyet AS yang terinfeksi corona yang mematikan dalam upaya untuk menemukan vaksin yang sukses untuk epidemi COVID-19 saat ini, sebelum berhasil diobati dengan remdesivir.

Para ilmuwan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) mengatakan obat ajaib itu ditemukan berhasil ketika diberikan kepada kera sebelum mereka terinfeksi dan sekarang berharap mereka dapat mengujinya dengan epidemi COVID-19 (Wuhan), yang merupakan bagian yang sama. keluarga virus.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1754 seconds (0.1#10.140)