Hasil Riset Ungkap Struktur Molekul Corona di Luar China Lebih Cepat Membunuh
A
A
A
JAKARTA - Para ahli sepakat bahwa virus corona adalah proses aliamiah dan bukan rekayasa genetik. Menganalisis templat genetik untuk protein lonjakan yang dapat menembus dinding luar sel manusia dan hewan.
Dan para ilmuwan menemukan bahwa protein lonjakan telah berevolusi untuk secara efektif menargetkan fitur di luar sel manusia. BACA JUGA: Begini Proses Alami Corona Terjadi dari Biasa Saja hingga Pandemi
" Dan protein lonjakan sangat efektif untuk mengikat sel manusia, pada kenyataannya, para ilmuwan menyimpulkan itu adalah hasil seleksi alam dan bukan produk rekayasa genetika. Bahkan struktur molekul virus ini terus berubah, terlihat struktur di luar China lebih menakutkan," tutur Andersen seperti dilansir dari The Sun. Baca Juga: bacaJuga : B ACA JUGA: Ramuan yang Bisa Cegah Penularan Corona
Ebright mempertanyakan keakuratan perhitungan Bedford bahwa setidaknya ada 25 tahun jarak evolusi antara RaTG13 dan virus yang disimpan di lembaga virologi Wuhan dan menteror pada tahun 2019 itu jenis nCoV, dengan alasan bahwa tingkat mutasi mungkin berbeda ketika dilewatkan melalui host yang berbeda sebelum manusia.
" Data Virus Corona 2019-nCoV adalah konsisten dengan masuk ke populasi manusia baik sebagai kecelakaan alami atau kecelakaan laboratorium." tutur Ebright kepada ScienceInsider
Dan para ilmuwan menemukan bahwa protein lonjakan telah berevolusi untuk secara efektif menargetkan fitur di luar sel manusia. BACA JUGA: Begini Proses Alami Corona Terjadi dari Biasa Saja hingga Pandemi
" Dan protein lonjakan sangat efektif untuk mengikat sel manusia, pada kenyataannya, para ilmuwan menyimpulkan itu adalah hasil seleksi alam dan bukan produk rekayasa genetika. Bahkan struktur molekul virus ini terus berubah, terlihat struktur di luar China lebih menakutkan," tutur Andersen seperti dilansir dari The Sun. Baca Juga: bacaJuga : B ACA JUGA: Ramuan yang Bisa Cegah Penularan Corona
Ebright mempertanyakan keakuratan perhitungan Bedford bahwa setidaknya ada 25 tahun jarak evolusi antara RaTG13 dan virus yang disimpan di lembaga virologi Wuhan dan menteror pada tahun 2019 itu jenis nCoV, dengan alasan bahwa tingkat mutasi mungkin berbeda ketika dilewatkan melalui host yang berbeda sebelum manusia.
" Data Virus Corona 2019-nCoV adalah konsisten dengan masuk ke populasi manusia baik sebagai kecelakaan alami atau kecelakaan laboratorium." tutur Ebright kepada ScienceInsider
(wbs)