Perangi Corona, Ilmuwan Ingatkan Masyarakat Waspadai Gejala Ini
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan di King's College London telah melacak gejala coronavirus Covid-19 dan menemukan bahwa kehilangan indera penciuman dan rasa adalah isetelah terkena virus.
Para ilmuwan di King's College London telah melacak gejala melalui aplikasi yang dibuat khusus. Kehilangan indera penciuman dan rasa bisa menjadi cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menderita coronavirus Covid-19, kata para peneliti.
Pada tanggal 31 Maret, Aplikasi Covid Symptom Tracker memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna mendaftar untuk mencatat gejala mereka, atau kekurangannya, setiap hari.
Sekitar 59% dari 1,5 juta orang yang mendaftar pada 29 Maret dan dinyatakan positif melaporkan kehilangan bau dan rasa, dibandingkan dengan 18% dari mereka yang dites negatif, analisis data menunjukkan.
Para peneliti mengatakan laporan gejala-gejala tersebut jauh lebih kuat dalam memprediksi diagnosis Covid-19 positif daripada demam.
Tim di balik aplikasi sekarang telah menciptakan model yang menampilkan kombinasi gejala, termasuk kehilangan bau dan rasa, demam, batuk terus-menerus, kelelahan, diare, sakit perut dan kehilangan nafsu makan, dan mengatakan prediktor terkuat adalah hilangnya bau dan rasa.Seorang wanita berusia 28 tahun yang terkena virus corona berbagi pengalaman apa yang dirasakannya saat tubuhnya didera dan siksa. Dia berharap tak ada lagi orang yang terinfeksi "Rasanya iblis ada di dalam diriku."
Penderita asma Jamie, dari Loughton, Essex, mengenang dengan berbagi pengalamanya menuturkan: “Pada awal bulan saya mulai mendapatkan gejala dan saya pergi ke dokter dengan apa yang saya pikir adalah infeksi dada,' BACA JUGA: Ilmuwan Wuhan Ingatkan Pemilik Golongan Darah Ini Mustahil Selamat dari Corona
“Saya memiliki gejala seperti pilek, demam dan saya mulai merasa mual. Dokter meresepkan saya antibiotik dan beberapa hari kemudian saya merasa lebih baik,'
“Tapi saya masih batuk dengan batuk terus menerus. Hingga akhiran Saya divonis menderita pneumonia dan saya didiagnosis dengan Covid-19.” BACA JUGA: Mikroskop Canggih Ungkap Wujud Corona di Logam, Kertas dan Manusia
Para ilmuwan di King's College London telah melacak gejala melalui aplikasi yang dibuat khusus. Kehilangan indera penciuman dan rasa bisa menjadi cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda menderita coronavirus Covid-19, kata para peneliti.
Pada tanggal 31 Maret, Aplikasi Covid Symptom Tracker memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna mendaftar untuk mencatat gejala mereka, atau kekurangannya, setiap hari.
Sekitar 59% dari 1,5 juta orang yang mendaftar pada 29 Maret dan dinyatakan positif melaporkan kehilangan bau dan rasa, dibandingkan dengan 18% dari mereka yang dites negatif, analisis data menunjukkan.
Para peneliti mengatakan laporan gejala-gejala tersebut jauh lebih kuat dalam memprediksi diagnosis Covid-19 positif daripada demam.
Tim di balik aplikasi sekarang telah menciptakan model yang menampilkan kombinasi gejala, termasuk kehilangan bau dan rasa, demam, batuk terus-menerus, kelelahan, diare, sakit perut dan kehilangan nafsu makan, dan mengatakan prediktor terkuat adalah hilangnya bau dan rasa.Seorang wanita berusia 28 tahun yang terkena virus corona berbagi pengalaman apa yang dirasakannya saat tubuhnya didera dan siksa. Dia berharap tak ada lagi orang yang terinfeksi "Rasanya iblis ada di dalam diriku."
Penderita asma Jamie, dari Loughton, Essex, mengenang dengan berbagi pengalamanya menuturkan: “Pada awal bulan saya mulai mendapatkan gejala dan saya pergi ke dokter dengan apa yang saya pikir adalah infeksi dada,' BACA JUGA: Ilmuwan Wuhan Ingatkan Pemilik Golongan Darah Ini Mustahil Selamat dari Corona
“Saya memiliki gejala seperti pilek, demam dan saya mulai merasa mual. Dokter meresepkan saya antibiotik dan beberapa hari kemudian saya merasa lebih baik,'
“Tapi saya masih batuk dengan batuk terus menerus. Hingga akhiran Saya divonis menderita pneumonia dan saya didiagnosis dengan Covid-19.” BACA JUGA: Mikroskop Canggih Ungkap Wujud Corona di Logam, Kertas dan Manusia
(wbs)