Darah Orang yang Sembuh dari Corona Diklaim Vaksin Alamiah

Rabu, 08 April 2020 - 09:52 WIB
Darah Orang yang Sembuh...
Darah Orang yang Sembuh dari Corona Diklaim Vaksin Alamiah
A A A
LONDON - Para ilmuwan mengklaim Darah dari korban terinfeksi virus corona dapat membantu pasien pulih lebih cepat dan bahkan menyelamatkan nyawa.

Pengobatan eksperimental juga mengurangi infeksi panjang dan meningkatkan kadar oksigen pada mereka korban Covid-19,

Studi pendahuluan yang dilakukan di tiga rumah sakit di China melihat bagaimana perawatan membantu sepuluh pasien yang masih menunjukkan gejala.

Mereka para pasien yang menderita demam, batuk atau sesak napas, sementara beberapa juga mengeluh muntah, diare dan nyeri dada.

Setiap sukarelawan diberikan transfusi darah dari pasien Covid-19 yang pulih. Ketika seseorang terkena coronavirus, sistem kekebalan tubuhnya mulai melawan infeksi.

Setiap sukarelawan yang diberi perawatan baru tampak membaik dan melihat pengurangan gejala mereka dalam waktu tiga hari.

Dua pasien, yang menggunakan ventilasi mekanik, dipindahkan ke kanula nasal aliran tinggi yang kurang invasif, sementara pasien lain tidak lagi membutuhkan bantuan pernapasan.

Perawatan, yang digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi kondisi lain, bekerja dengan mempersenjatai sistem kekebalan tubuh sendiri dan memungkinkannya untuk melawan virus.

Sementara penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences (PNAS), tidak membuat kelompok pembanding yang ditunjuk yang tidak akan menerima plasma, kelompok kontrol acak dengan gejala yang sama dianalisis.

Dari kelompok itu, tiga pasien meninggal, sementara enam membaik dan satu orang pulih.

Para penulis peneliti menjelaskan: "Studi pendahuluan ini menunjukkan efek terapi potensial dan risiko rendah dalam pengobatan pasien COVID-19 yang parah,"

“Satu dosis [konvalesen plasma] dengan konsentrasi tinggi antibodi penawar dapat dengan cepat mengurangi viral load dan cenderung meningkatkan hasil klinis.” tulis The Sun dalam laporannya.

Praktek ini belum diperkenalkan di Inggris, meskipun para ilmuwan bekerja sama dengan negara-negara lain seperti Perancis, Jerman dan Kanada untuk melakukan tes serupa.

Perawatan ini telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, dengan beberapa rumah sakit di New York menjadi yang pertama kali mencobanya.

Para ilmuwan mengatakan tidak ada jaminan itu akan berhasil tetapi berharap bahwa itu akan memberi mereka waktu untuk mengembangkan perawatan baru dan spesifik untuk corona.

Ini bukan pertama kalinya transfusi plasma digunakan untuk melawan infeksi.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1832 seconds (0.1#10.140)