Atasi kekeringan, NASA gunakan teknologi satelit
A
A
A
Sindonews.com - Ilmuwan NASA (National Aeronautics and Space Administration) berencana menggunakan gambar yang ditembak dari ruang angkasa dan atmosfer bumi untuk membantu California, AS memantau kekeringan terburuk dalam sejarah.
Para ilmuwan mengatakan, akan mengerahkan alat pencitraan untuk mengukur snowpack dan tingkat air tanah, menggunakan sejumlah teknologi untuk membantu peta yang lebih baik dalam mencari sumber daya air di wilayah penghasil buah-buahan dan sayuran.
"Kita berada diambang untuk menempatkan semua ini di berbagai jenis instrumen dengan mulai melihat konsep yang mungkin menutup anggaran air dari California," ujar Tom Farr, ahli geologi NASA Jet Propulsion Laboratory, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (26/2/2014).
Di sisi lain, banyak wilayah di bagian Amerika Serikat mengalami hujan lebat dan serangan salju ekstrem. Sementara ancaman kekeringan melanda California yang menimbulkan krisis air terbesar dalam sejarah modern.
Bulan lalu, Gubernur Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat kekeringan dan telah meminta pejabat negara untuk mempersiapkan kekurangan air serta mengembangkan solusi terhadap potensi cuaca kering dalam jangka panjang.
Manajer Departemen Sumber Daya Air California, Jeanine Jones mengatakan, pihaknya memiliki kontrak dengan NASA untuk menggunakan data yang akan dikumpulkan bulan depan, dengan alat pemetaan pesawat untuk mengukur air yang disimpan dalam snowpack California.
California juga bisa segera memanfaatkan data dari sistem pemetaan satelit untuk mengukur tingkat penurunan tanah akibat air tanah berkurang.
Data itu akan membantu pejabat negara merencanakan ketersediaan air sepanjang tahun, mencari dan menentukan ukuran aquifer, serta mendeteksi kerusakan yang disebabkan pemompaan air tanah berlebihan.
Para pejabat mengatakan, petani California menghadapi kekurangan air irigasi yang diperkirakan setengah juta hektar lahan pertanian mengalami kerugian produksi dengan kerusakan ekonomi mencapai miliaran dolar AS.
Ke depan, para pejabat juga akan berusaha menggunakan gambar yang ditembak dari dua satelit NASA - dirancang untuk mengukur curah hujan dan melacak tingkat kelembaban tanah - dijadwalkan akan mulai orbit tahun ini.
Para ilmuwan mengatakan, akan mengerahkan alat pencitraan untuk mengukur snowpack dan tingkat air tanah, menggunakan sejumlah teknologi untuk membantu peta yang lebih baik dalam mencari sumber daya air di wilayah penghasil buah-buahan dan sayuran.
"Kita berada diambang untuk menempatkan semua ini di berbagai jenis instrumen dengan mulai melihat konsep yang mungkin menutup anggaran air dari California," ujar Tom Farr, ahli geologi NASA Jet Propulsion Laboratory, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (26/2/2014).
Di sisi lain, banyak wilayah di bagian Amerika Serikat mengalami hujan lebat dan serangan salju ekstrem. Sementara ancaman kekeringan melanda California yang menimbulkan krisis air terbesar dalam sejarah modern.
Bulan lalu, Gubernur Jerry Brown mengumumkan keadaan darurat kekeringan dan telah meminta pejabat negara untuk mempersiapkan kekurangan air serta mengembangkan solusi terhadap potensi cuaca kering dalam jangka panjang.
Manajer Departemen Sumber Daya Air California, Jeanine Jones mengatakan, pihaknya memiliki kontrak dengan NASA untuk menggunakan data yang akan dikumpulkan bulan depan, dengan alat pemetaan pesawat untuk mengukur air yang disimpan dalam snowpack California.
California juga bisa segera memanfaatkan data dari sistem pemetaan satelit untuk mengukur tingkat penurunan tanah akibat air tanah berkurang.
Data itu akan membantu pejabat negara merencanakan ketersediaan air sepanjang tahun, mencari dan menentukan ukuran aquifer, serta mendeteksi kerusakan yang disebabkan pemompaan air tanah berlebihan.
Para pejabat mengatakan, petani California menghadapi kekurangan air irigasi yang diperkirakan setengah juta hektar lahan pertanian mengalami kerugian produksi dengan kerusakan ekonomi mencapai miliaran dolar AS.
Ke depan, para pejabat juga akan berusaha menggunakan gambar yang ditembak dari dua satelit NASA - dirancang untuk mengukur curah hujan dan melacak tingkat kelembaban tanah - dijadwalkan akan mulai orbit tahun ini.
(dmd)