Ditemukan perangkat 3D penyaring racun dalam darah
A
A
A
Sindonews.com - Nanoengineers Universitas California, San Diego, AS telah mengembangkan perangkat printer 3D yang terinspirasi dari liver manusia. Teknologi ini dapat membuang racun berbahaya dalam aliran darah.
Dilansir dari situs resmi Universitas California, Kamis (15/5/2014), perangkat yang digunakan di luar tubuh manusia ini memakai nanopartikel dengan menjebak pori pembentuk racun (perusak membran sel) dan faktor kunci penyakit yang dihasilkan dari gigitan atau sengatan binatang, dan infeksi bakteri.
Nanopartikel selama ini telah terbukti efektif menetralisir pori yang membentuk racun dalam darah. Namun, jika nanopartikel tersebut tidak dapat secara efektif dicerna, mereka dapat terakumulasi dalam hati menciptakan risiko keracunan sekunder, terutama di kalangan pasien yang berisiko gagal liver.
Untuk mengatasi masalah itu, tim peneliti yang dipimpin Profesor Nanoengineering Shaochen Chen membuat matriks printer 3D hidrogel ke nanopartikel, membentuk sebuah perangkat yang meniru fungsi hati dengan merasakan, menarik dan menangkap racun dari darah.
"Konsep menggunakan pencetakan 3D untuk merangkum nanopartikel fungsional dalam hidrogel biokompatibel adalah novel. Ini akan menginspirasi banyak desain baru untuk teknik detoksifikasi sejak pencetakan 3D yang memungkinkan manufaktur user-spesific atau produk situs-spesific sangat fungsional," kata Chen .
Meski meniru struktur liver, namun memiliki luas permukaan lebih besar yang dirancang secara efisien menarik racun ke dalam perangkat. "Salah satu fitur unik dari perangkat ini adalah berubah merah ketika racun ditangkap," kata co-penulis pertama, Xin Qu, yang merupakan peneliti postdoctoral bekerja di laboratorium Chen.
Dilansir dari situs resmi Universitas California, Kamis (15/5/2014), perangkat yang digunakan di luar tubuh manusia ini memakai nanopartikel dengan menjebak pori pembentuk racun (perusak membran sel) dan faktor kunci penyakit yang dihasilkan dari gigitan atau sengatan binatang, dan infeksi bakteri.
Nanopartikel selama ini telah terbukti efektif menetralisir pori yang membentuk racun dalam darah. Namun, jika nanopartikel tersebut tidak dapat secara efektif dicerna, mereka dapat terakumulasi dalam hati menciptakan risiko keracunan sekunder, terutama di kalangan pasien yang berisiko gagal liver.
Untuk mengatasi masalah itu, tim peneliti yang dipimpin Profesor Nanoengineering Shaochen Chen membuat matriks printer 3D hidrogel ke nanopartikel, membentuk sebuah perangkat yang meniru fungsi hati dengan merasakan, menarik dan menangkap racun dari darah.
"Konsep menggunakan pencetakan 3D untuk merangkum nanopartikel fungsional dalam hidrogel biokompatibel adalah novel. Ini akan menginspirasi banyak desain baru untuk teknik detoksifikasi sejak pencetakan 3D yang memungkinkan manufaktur user-spesific atau produk situs-spesific sangat fungsional," kata Chen .
Meski meniru struktur liver, namun memiliki luas permukaan lebih besar yang dirancang secara efisien menarik racun ke dalam perangkat. "Salah satu fitur unik dari perangkat ini adalah berubah merah ketika racun ditangkap," kata co-penulis pertama, Xin Qu, yang merupakan peneliti postdoctoral bekerja di laboratorium Chen.
(dmd)