Perak Kuno Berusia 3.600 Tahun Ditemukan di Gaza, Mata Uang Pertama Zaman Perunggu
Selasa, 24 Januari 2023 - 16:53 WIB
GAZA - Penemuan tumpukan potongan perak kuno berusia 3.600 tahun lalu di Gaza dan Israel mengungkap sejumlah fakta menarik. Potongan perak yang bentuknya tidak teratur diperkirakan digunakan sebagai mata uang pertama kali pada zaman Perunggu.
Timbunan perak kuno dari Israel dan Gaza ini memang unik karena bukan berupa koin tetapi potongan dengan beragam bentuk dan ukuran. Diperkirakan ini merupakan mata uang perak paling awal di wilayah dan kemungkinan berasal dari Turki dan Eropa.
Setelah dianalisi timbunan perak kuno ini berasal dari sekitar 1550 SM atau ratusan tahun lebih awal dari penemuan mata uang perak lainnya di Israel dan Gaza. Praktik penggunaan perak potong sebagai mata uang mungkin merupakan tanda bahwa administrator di wilayah tersebut.
Praktik menukar perak menurut beratnya dengan benda berharga lainnya, mengikuti praktik yang sudah digunakan di Levant utara, wilayah yang sekarang dicakup oleh Lebanon dan Suriah. Masyarakat Levant utara lebih melek angka daripada pendahulu mereka, yang memungkinkan mengukur berat perak secara akurat saat melakukan pembayaran.
“Penggunaan perak sebagai mata uang (di Levant selatan) terjadi pada periode ini karena dibutuhkan dan ada organisasi yang cukup besar yang dapat mengelolanya,” kata Tzilla Eshel, arkeolog Universitas Haifa, kepada Live Science, Selasa (24/1/2023).
Praktik menukar perak menurut beratnya dengan benda berharga lainnya juga umum selama Zaman Viking di Eropa. Perak untuk tujuan ini kemudian dikenal sebagai "hacksilver" atau "hacksilber".
Studi baru menunjukkan bahwa timbunan perak kuno dari Israel dan Gaza digunakan sebagai mata uang di Zaman Perunggu, ratusan tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya. Eshel dan rekan-rekannya mempelajari 28 keping perak dari empat timbunan yang ditemukan di situs arkeologi Zaman Perunggu.
Satu dari Gezer di Pegunungan Yudea, satu dari sebuah makam di Megiddo di Israel utara, satu dari Shiloh di Tepi Barat, dan satu dari Tell el -ʿAjjul di Gaza. Arkeolog juga melaporkan timbunan perak itu hanya digunakan untuk pertukaran, dan bukan untuk membuat benda perak lainnya.
“Itu menunjukkan bahwa bobot perak telah digunakan sebagai mata uang di wilayah tersebut setidaknya sejak perkiraan tanggal penimbunan yang berlangsung dari tahun 1600 SM sampai 1550 SM,” kata Eshel.
Timbunan perak kuno dari Israel dan Gaza ini memang unik karena bukan berupa koin tetapi potongan dengan beragam bentuk dan ukuran. Diperkirakan ini merupakan mata uang perak paling awal di wilayah dan kemungkinan berasal dari Turki dan Eropa.
Setelah dianalisi timbunan perak kuno ini berasal dari sekitar 1550 SM atau ratusan tahun lebih awal dari penemuan mata uang perak lainnya di Israel dan Gaza. Praktik penggunaan perak potong sebagai mata uang mungkin merupakan tanda bahwa administrator di wilayah tersebut.
Praktik menukar perak menurut beratnya dengan benda berharga lainnya, mengikuti praktik yang sudah digunakan di Levant utara, wilayah yang sekarang dicakup oleh Lebanon dan Suriah. Masyarakat Levant utara lebih melek angka daripada pendahulu mereka, yang memungkinkan mengukur berat perak secara akurat saat melakukan pembayaran.
“Penggunaan perak sebagai mata uang (di Levant selatan) terjadi pada periode ini karena dibutuhkan dan ada organisasi yang cukup besar yang dapat mengelolanya,” kata Tzilla Eshel, arkeolog Universitas Haifa, kepada Live Science, Selasa (24/1/2023).
Praktik menukar perak menurut beratnya dengan benda berharga lainnya juga umum selama Zaman Viking di Eropa. Perak untuk tujuan ini kemudian dikenal sebagai "hacksilver" atau "hacksilber".
Studi baru menunjukkan bahwa timbunan perak kuno dari Israel dan Gaza digunakan sebagai mata uang di Zaman Perunggu, ratusan tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya. Eshel dan rekan-rekannya mempelajari 28 keping perak dari empat timbunan yang ditemukan di situs arkeologi Zaman Perunggu.
Satu dari Gezer di Pegunungan Yudea, satu dari sebuah makam di Megiddo di Israel utara, satu dari Shiloh di Tepi Barat, dan satu dari Tell el -ʿAjjul di Gaza. Arkeolog juga melaporkan timbunan perak itu hanya digunakan untuk pertukaran, dan bukan untuk membuat benda perak lainnya.
“Itu menunjukkan bahwa bobot perak telah digunakan sebagai mata uang di wilayah tersebut setidaknya sejak perkiraan tanggal penimbunan yang berlangsung dari tahun 1600 SM sampai 1550 SM,” kata Eshel.
(wib)
tulis komentar anda