Gunung Es Sebesar Kota London Pecah Terlepas dari Antartika
Selasa, 24 Januari 2023 - 17:55 WIB
LONDON - Sebuah gunung es besar hampir seukuran kota London pecah dari lapisan es Antartika dekat stasiun penelitian British Antarctic Survey (BAS). Gunung es berukuran sekitar 1.550 kilometer persegi dan setebal 150 meter lepas dari Antartika pada Minggu 22 Januari 2023 malam.
Ilmuwan Inggris telah memantau pertumbuhan retakan besar gunung es baru yang belum diberi nama di Beting Es Brunt selama dekade terakhir. Beting Es Brunt atau Brunt Ice Shelf adalah lokasi Stasiun Riset Halley British Antarctic Survey (BAS).
“Ahli glasiologi dan tim operasi kami telah mengantisipasi peristiwa ini. Pengukuran beting es dilakukan beberapa kali sehari menggunakan jaringan otomatis instrumen GPS presisi tinggi," kata Profesor Dame Jane Francis, Direktur Survei Antartika Inggris (British Antarctic Survey/BAS) dari laman BNO News, Selasa (24/1/2023).
Tanda-tanda pertama perubahan jurang yang disebut Chasm-1, yang terbengkalai selama setidaknya 35 tahun, terdeteksi melalui pemantauan satelit pada tahun 2012. Perubahan itu mulai berkembang pada tahun 2015, dan Chasm-1 terus tumbuh meluas ke seluruh lapisan es pada Desember 2022.
“Gunung es baru terbentuk di sepanjang garis Chasm-1 dan sedikit lebih besar dari A74 (Gunung Es yan runtuh tahun 2021). Kemungkinan akan mengikuti jalur A74 di Arus Pesisir Antartika dan ahli gletser BAS akan melacak pergerakannya,” keterangan BAS.
Survei Antartika Inggris mengatakan pembentukan gunung es baru, proses alami yang disebut calving, bukan karena perubahan iklim. Namun, fenomena ini mempercepat hilangnya es laut di Kutub Utara dan sebagian Antartika.
Ilmuwan Inggris telah memantau pertumbuhan retakan besar gunung es baru yang belum diberi nama di Beting Es Brunt selama dekade terakhir. Beting Es Brunt atau Brunt Ice Shelf adalah lokasi Stasiun Riset Halley British Antarctic Survey (BAS).
“Ahli glasiologi dan tim operasi kami telah mengantisipasi peristiwa ini. Pengukuran beting es dilakukan beberapa kali sehari menggunakan jaringan otomatis instrumen GPS presisi tinggi," kata Profesor Dame Jane Francis, Direktur Survei Antartika Inggris (British Antarctic Survey/BAS) dari laman BNO News, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Tanda-tanda pertama perubahan jurang yang disebut Chasm-1, yang terbengkalai selama setidaknya 35 tahun, terdeteksi melalui pemantauan satelit pada tahun 2012. Perubahan itu mulai berkembang pada tahun 2015, dan Chasm-1 terus tumbuh meluas ke seluruh lapisan es pada Desember 2022.
“Gunung es baru terbentuk di sepanjang garis Chasm-1 dan sedikit lebih besar dari A74 (Gunung Es yan runtuh tahun 2021). Kemungkinan akan mengikuti jalur A74 di Arus Pesisir Antartika dan ahli gletser BAS akan melacak pergerakannya,” keterangan BAS.
Survei Antartika Inggris mengatakan pembentukan gunung es baru, proses alami yang disebut calving, bukan karena perubahan iklim. Namun, fenomena ini mempercepat hilangnya es laut di Kutub Utara dan sebagian Antartika.
(wib)
tulis komentar anda