Balon Mata-mata China Mengintai, AS Tutup 3 Bandara

NEW YORK - Otoritas penerbangan Amerika Serikat ( AS) menutup tiga bandara di bagian timur negara itu sebagai upaya pengamanan menyusul kontroversi isu balon mata-mata China yang melayang di wilayah udara negara itu sejak Selasa lalu.



Administrasi Penerbangan Federal mengatakan kepada AFP dalam sebuah pernyataan bahwa kedatangan dan keberangkatan dihentikan di tiga bandara di negara bagian Carolina Selatan dan Utara untuk mendukung Departemen Pertahanan dalam upaya memastikan keamanan nasional.



Kemarin, militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan, seminggu setelah memasuki wilayah udara negara itu.

Al Jazeera melaporkan bahwa balon tersebut memicu episode dramatis spionase yang secara tidak langsung memperburuk hubungan antara Beijing dan Washington.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengeluarkan perintah Rabu lalu agar balon itu ditembak jatuh, tetapi Pentagon merekomendasikan menunggu sampai itu bisa dilakukan di area terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ke bumi.

"Kami berhasil melakukannya dan saya ingin memuji penerbang kami yang melakukannya," kata Biden kepada wartawan.

Menurut seorang pejabat senior militer AS, beberapa jet tempur terlibat dalam misi tersebut, termasuk jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia yang menggunakan rudal supersonik AIM-9X.

Saat balon mata-mata ditembak jatuh, tayangan televisi juga menunjukkan ledakan kecil yang diikuti pecahan balon yang jatuh ke arah air.