Spesifikasi f-22, Jet Penembak Jitu Objek Misterius yang Terbang di Alaska
Minggu, 12 Februari 2023 - 12:32 WIB
Pesawat F-22 Raptor merupakan jet tempur supersonik bermesin ganda Angkatan Udara Amerika Serikat yang mulai beroperasi Desember 2005.
Pesawat buatan Lockheed Martin ini memiliki kemampuan siluman, daya jangkau lebih jauh, dan lincah. Jet tempur F-22 Raptor memiliki panjang 18,9 meter, tinggi 5,1 meter, dan lebar sayap 13,6 meter.
Konstruksi jet tempur F-22 terdiri dari 39% titanium, 24% komposit, 16% aluminium, dan 1% termoplastik. Dikutip dari laman airforce-technology.
Titanium digunakan untuk rasio kekuatan-terhadap-beratnya yang tinggi di area tekanan kritis. Komposit serat karbon juga digunakan pada rangka badan pesawat, pintu, spar tengah pada sayap, dan panel kulit konstruksi sarang lebah.
Jet tempur F-22 menggunakan dua mesin turbofan after-burning buatan Pratt dan Whitney F119-100. F119 adalah mesin pesawat tempur pertama yang dilengkapi dengan bilah kipas akord lebar berongga yang dipasang di tahap kipas pertama.
Kombinasi desain aerodinamis yang ramping dan daya dorong yang ditingkatkan memungkinkan F-22 Raptor terbang dengan kecepatan supersonik (lebih cepat dari 1,5 Mach) tanpa menggunakan afterburner.
Karakteristik supercruise ini menjadi keunggulan F-22 Raptor baik dalam kecepatan maupun jangkauan sejauh 1.850 mil, lebih unggul dibandingkan pesawat tempur lain.
Jet tempur F-22 memiliki rangkaian sensor canggih yang memungkinkan pilot untuk melacak, mengidentifikasi, menembak, dan membunuh ancaman udara-ke-udara sebelum terdeteksi.
Kemajuan signifikan dalam desain kokpit dan fusi sensor meningkatkan kesadaran situasional pilot. Kokpit dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).
Kokpit memiliki layar kristal cair enam warna. Dua layar menyediakan komunikasi, navigasi, identifikasi, dan informasi penerbangan.
Pesawat buatan Lockheed Martin ini memiliki kemampuan siluman, daya jangkau lebih jauh, dan lincah. Jet tempur F-22 Raptor memiliki panjang 18,9 meter, tinggi 5,1 meter, dan lebar sayap 13,6 meter.
Konstruksi jet tempur F-22 terdiri dari 39% titanium, 24% komposit, 16% aluminium, dan 1% termoplastik. Dikutip dari laman airforce-technology.
Titanium digunakan untuk rasio kekuatan-terhadap-beratnya yang tinggi di area tekanan kritis. Komposit serat karbon juga digunakan pada rangka badan pesawat, pintu, spar tengah pada sayap, dan panel kulit konstruksi sarang lebah.
Jet tempur F-22 menggunakan dua mesin turbofan after-burning buatan Pratt dan Whitney F119-100. F119 adalah mesin pesawat tempur pertama yang dilengkapi dengan bilah kipas akord lebar berongga yang dipasang di tahap kipas pertama.
Kombinasi desain aerodinamis yang ramping dan daya dorong yang ditingkatkan memungkinkan F-22 Raptor terbang dengan kecepatan supersonik (lebih cepat dari 1,5 Mach) tanpa menggunakan afterburner.
Karakteristik supercruise ini menjadi keunggulan F-22 Raptor baik dalam kecepatan maupun jangkauan sejauh 1.850 mil, lebih unggul dibandingkan pesawat tempur lain.
Jet tempur F-22 memiliki rangkaian sensor canggih yang memungkinkan pilot untuk melacak, mengidentifikasi, menembak, dan membunuh ancaman udara-ke-udara sebelum terdeteksi.
Kemajuan signifikan dalam desain kokpit dan fusi sensor meningkatkan kesadaran situasional pilot. Kokpit dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).
Kokpit memiliki layar kristal cair enam warna. Dua layar menyediakan komunikasi, navigasi, identifikasi, dan informasi penerbangan.
tulis komentar anda