Aspal Aditif Bebaskan Jalan Raya dari Tumpukan Es
Senin, 20 Februari 2023 - 21:11 WIB
BEIJING - Penemuan aspal aditif yang dikembangkan sejumlah ilmuwan China menjadi solusi untuk mengatasi tumpukan es yang menutupi jalan raya selama musim dingin. Penggunaan aspal aditif juga lebih aman karena tidak memakai klorida yang tak ramah lingkungan yang biasa digunakan membersihan lapisan es yang menutupi jalan raya.
Dikutip dari laman NewAtlas, Senin (20/2/2023), para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi Hebei China mengembangkan aspal aditif menggunakan garam berbasis asetat bebas klorida. Garam semacam itu jauh lebih tidak berbahaya bagi lingkungan dibandingkan klorida.
Garam asetat bebas klorida ini tidak korosif terhadap baja dan bahan lainnya, dan mampu bekerja pada suhu yang lebih rendah. Kemudian para peneliti melanjutkan untuk mencampur garam dengan surfaktan, silikon dioksida, natrium bikarbonat, dan terak tanur sembur (yang juga telah digunakan dalam beton tahan garam), menghasilkan bubuk halus.
Partikel bubuk itu kemudian dilapisi dengan larutan polimer, menghasilkan mikrokapsul. Akhirnya, para ilmuwan mengganti beberapa bahan pengisi mineral dalam campuran aspal konvensional dengan kapsul tersebut.
Ketika aspal khusus ini diuji di pinggir jalan raya, ternyata mampu terus mencairkan salju yang jatuh di atasnya. Bahkan aspal aditif ini juga mampu menurunkan titik beku air dari 0 derajat celcius ke minus 21 derajat celcius. Penelitian tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ACS Omega.
Terlebih lagi, berdasarkan tes laboratorium, para peneliti memperkirakan bahwa lempengan trotoar setebal 5 cm akan terus melepaskan kapsul garamnya selama tujuh hingga delapan tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa aspal aditif mampu menjaga jalan tetap bersih sepanjang waktu dari lapisan salju.
Karena aspal aditif menggunakan produk limbah dan dapat melepaskan garam untuk sebagian besar masa pakai jalan, para peneliti mengatakan bahwa ini adalah solusi praktis dan ekonomis untuk menghilangkan salju dan es di musim dingin. Berbeda dengan jalan atau trotoar tradisional yang memerlukan pemindahan salju secara manual.
Dikutip dari laman NewAtlas, Senin (20/2/2023), para ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi Hebei China mengembangkan aspal aditif menggunakan garam berbasis asetat bebas klorida. Garam semacam itu jauh lebih tidak berbahaya bagi lingkungan dibandingkan klorida.
Garam asetat bebas klorida ini tidak korosif terhadap baja dan bahan lainnya, dan mampu bekerja pada suhu yang lebih rendah. Kemudian para peneliti melanjutkan untuk mencampur garam dengan surfaktan, silikon dioksida, natrium bikarbonat, dan terak tanur sembur (yang juga telah digunakan dalam beton tahan garam), menghasilkan bubuk halus.
Partikel bubuk itu kemudian dilapisi dengan larutan polimer, menghasilkan mikrokapsul. Akhirnya, para ilmuwan mengganti beberapa bahan pengisi mineral dalam campuran aspal konvensional dengan kapsul tersebut.
Ketika aspal khusus ini diuji di pinggir jalan raya, ternyata mampu terus mencairkan salju yang jatuh di atasnya. Bahkan aspal aditif ini juga mampu menurunkan titik beku air dari 0 derajat celcius ke minus 21 derajat celcius. Penelitian tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ACS Omega.
Terlebih lagi, berdasarkan tes laboratorium, para peneliti memperkirakan bahwa lempengan trotoar setebal 5 cm akan terus melepaskan kapsul garamnya selama tujuh hingga delapan tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa aspal aditif mampu menjaga jalan tetap bersih sepanjang waktu dari lapisan salju.
Karena aspal aditif menggunakan produk limbah dan dapat melepaskan garam untuk sebagian besar masa pakai jalan, para peneliti mengatakan bahwa ini adalah solusi praktis dan ekonomis untuk menghilangkan salju dan es di musim dingin. Berbeda dengan jalan atau trotoar tradisional yang memerlukan pemindahan salju secara manual.
(wib)
tulis komentar anda