Pesawat Ruang Angkasa China Intai dan Dekati Satelit AS di Orbit Geostasioner Bumi
Senin, 06 Maret 2023 - 14:18 WIB
FLORIDA - Pesawat ruang angkasa China Tongxin Jishu Shiyan Weixing-3 (TJS-3) mengintai dan memeriksa satelit Amerika Serikat (AS) yang berada di orbit geostasioner Bumi. Data orbit mengungkapkan bahwa TJS-3 telah mendekati satelit AS dalam beberapa bulan terakhir.
Pesawat ruang angkasa TJS-3 yang diluncurkan pada 2018 memiliki kemampuan merilis atau melepas subsatelit kecil, kemungkinan untuk membantu menguji kemampuan TJS-3. China menyebut Satelit TJS-3 sebagai satelit eksperimen komunikasi dan ditempatkan ke orbit geostasioner Bumi.
Satelit di orbit geostasioner (GEO) beroperasi pada ketinggian 35.786 kilometer (Km) di atas Bumi yang sangat penting bagi komunikasi dan tujuan lain. Satelit di orbit geostasioner (GEO) mengelilingi Bumi di atas ekuator dari barat ke timur, membutuhkan waktu 23 jam, 56 menit, dan 4 detik untuk mengelilingi Bumi.
Kecepatan satelit yang sama dengan rotasi planet Bumi sehingga terlihat tampak diam di satu titik di permukaan Bumi. Pada saat yang sama, pesawat ruang angkasa bermanuver naik atau turun pada orbit beberapa puluh mil akan dapat melayang ke barat atau timur mendekati satelit lain. Manuver ini memungkinkan satelit dari waktu ke waktu untuk melewati satelit yang lain dan mengamatinya.
Dasbor Satelit, alat web yang menyusun dan menganalisis data kesadaran situasional ruang (SSA), mengungkapkan bahwa satelit TJS-3 mendekati satelit AS. Diketahui satelit TJS-3 mengamati dan mendekati sampai jarak 6,2 km ke satelit USA 233 pada 31 Oktober 2022.
Dikutip dari laman Space, Senin (6/3/2023), akun Twitter Orbital Focus mencatat bahwa satelit TJS-3 telah melayang di sepanjang sabuk geostasioner, dan berhenti sejenak untuk melihat lebih dekat satelit USA 233 dan USA 298. Kedua satelit ini merupakan satelit komunikasi militer yang dioperasikan Angkatan Luar Angkasa AS.
Satelit AS, Rusia, dan China, semuanya dilaporkan semakin intens mengintai satelit satu sama lain di orbit geostasioner dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menggunakan pendekatan jarak dekat untuk mendapatkan gambar dan data lainnya.
Manuver ini telah mengarah pada permainan di mana negara-negara bertujuan untuk mempelajari pesawat ruang angkasa satu sama lain dan menguji kemampuan counterspace dan SSA mereka. Sedikit yang diketahui tentang satelit TJS-3, tetapi AS dan negara lain pasti akan mengawasi pergerakannya dengan cermat.
Pesawat ruang angkasa TJS-3 yang diluncurkan pada 2018 memiliki kemampuan merilis atau melepas subsatelit kecil, kemungkinan untuk membantu menguji kemampuan TJS-3. China menyebut Satelit TJS-3 sebagai satelit eksperimen komunikasi dan ditempatkan ke orbit geostasioner Bumi.
Satelit di orbit geostasioner (GEO) beroperasi pada ketinggian 35.786 kilometer (Km) di atas Bumi yang sangat penting bagi komunikasi dan tujuan lain. Satelit di orbit geostasioner (GEO) mengelilingi Bumi di atas ekuator dari barat ke timur, membutuhkan waktu 23 jam, 56 menit, dan 4 detik untuk mengelilingi Bumi.
Kecepatan satelit yang sama dengan rotasi planet Bumi sehingga terlihat tampak diam di satu titik di permukaan Bumi. Pada saat yang sama, pesawat ruang angkasa bermanuver naik atau turun pada orbit beberapa puluh mil akan dapat melayang ke barat atau timur mendekati satelit lain. Manuver ini memungkinkan satelit dari waktu ke waktu untuk melewati satelit yang lain dan mengamatinya.
Dasbor Satelit, alat web yang menyusun dan menganalisis data kesadaran situasional ruang (SSA), mengungkapkan bahwa satelit TJS-3 mendekati satelit AS. Diketahui satelit TJS-3 mengamati dan mendekati sampai jarak 6,2 km ke satelit USA 233 pada 31 Oktober 2022.
Dikutip dari laman Space, Senin (6/3/2023), akun Twitter Orbital Focus mencatat bahwa satelit TJS-3 telah melayang di sepanjang sabuk geostasioner, dan berhenti sejenak untuk melihat lebih dekat satelit USA 233 dan USA 298. Kedua satelit ini merupakan satelit komunikasi militer yang dioperasikan Angkatan Luar Angkasa AS.
Satelit AS, Rusia, dan China, semuanya dilaporkan semakin intens mengintai satelit satu sama lain di orbit geostasioner dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menggunakan pendekatan jarak dekat untuk mendapatkan gambar dan data lainnya.
Baca Juga
Manuver ini telah mengarah pada permainan di mana negara-negara bertujuan untuk mempelajari pesawat ruang angkasa satu sama lain dan menguji kemampuan counterspace dan SSA mereka. Sedikit yang diketahui tentang satelit TJS-3, tetapi AS dan negara lain pasti akan mengawasi pergerakannya dengan cermat.
(wib)
tulis komentar anda