Warna Hitam dan Bikin Astronot Nyaman, Ini Desain Baju Luar Angkasa Baru NASA
Jum'at, 17 Maret 2023 - 08:13 WIB
AMERIKA - NASA baru saja pamer desain spacesuit (baju luar angkasa) baru yang akan dipakai astronot menjelajahi Bulan dalam misi Artemis III. Selain memiliki warna hitam (tidak lagi putih) dan ukuran lebih ringkas, baju tersebut juga diklaim lebih nyaman dikenakan.
Axiom Space , perusahaan yang mendesain dan membuat baju luar angkasa NASA itu mengklaim bahwa mereka tidak hanya fokus di desain, tapi juga mobilitas astronot yang akan bekerja di permukaan Bulan.
Baju ruang angkasa adalah pakaian yang dikenakan untuk menjaga hidup manusia dalam lingkungan yang keras dari luar angkasa, vakum dan suhu ekstrem.
Baju ini acap dipakai di dalam wahana antariksa juga untuk kegiatan ekstra atau extra-vehicular activity (EVA), pekerjaan yang dilakukan di luar wahana antariksa. Baju tersebut dipakai astronot untuk pekerjaan di orbit Bumi, di permukaan Bulan, dan bahkan perjalanan kembali ke Bumi dari Bulan.
“Kemitraan NASA dengan Axiom sangat penting untuk mendaratkan astronot di Bulan dan melanjutkan kepemimpinan Amerika di luar angkasa,” sebut Administrator NASA, Bill Nelson, dilansir dari The Verge.
Nelson mengatakan, baju luar angkasa itu dibangun berdasarkan penelitian dan keahlian NASA selama bertahun-tahun. Istimewanya lagi, baju tersebut dirancang untuk memungkinkan wanita pertama berjalan di Bulan. Tak hanya itu, pakaian tersebut membuka peluang lebih banyak orang melakukan penelitian sains di bulan.
Astronot NASA telah menggunakan desain pakaian antariksa yang sama sejak dan teknologi yang secara umum tidak berubah selama 40 tahun terakhir.
Meskipun desain lama telah terbukti menjalankan tugasnya dengan sangat baik, namun tetap punya banyak kekurangan. Salah satunya, keterbatasan gerak. Padahal, astronot perlu kemampuan untuk berjalan, membungkuk, dan berjongkok dengan nyaman.
Axiom Space , perusahaan yang mendesain dan membuat baju luar angkasa NASA itu mengklaim bahwa mereka tidak hanya fokus di desain, tapi juga mobilitas astronot yang akan bekerja di permukaan Bulan.
Baju ruang angkasa adalah pakaian yang dikenakan untuk menjaga hidup manusia dalam lingkungan yang keras dari luar angkasa, vakum dan suhu ekstrem.
Baju ini acap dipakai di dalam wahana antariksa juga untuk kegiatan ekstra atau extra-vehicular activity (EVA), pekerjaan yang dilakukan di luar wahana antariksa. Baju tersebut dipakai astronot untuk pekerjaan di orbit Bumi, di permukaan Bulan, dan bahkan perjalanan kembali ke Bumi dari Bulan.
“Kemitraan NASA dengan Axiom sangat penting untuk mendaratkan astronot di Bulan dan melanjutkan kepemimpinan Amerika di luar angkasa,” sebut Administrator NASA, Bill Nelson, dilansir dari The Verge.
Nelson mengatakan, baju luar angkasa itu dibangun berdasarkan penelitian dan keahlian NASA selama bertahun-tahun. Istimewanya lagi, baju tersebut dirancang untuk memungkinkan wanita pertama berjalan di Bulan. Tak hanya itu, pakaian tersebut membuka peluang lebih banyak orang melakukan penelitian sains di bulan.
Astronot NASA telah menggunakan desain pakaian antariksa yang sama sejak dan teknologi yang secara umum tidak berubah selama 40 tahun terakhir.
Meskipun desain lama telah terbukti menjalankan tugasnya dengan sangat baik, namun tetap punya banyak kekurangan. Salah satunya, keterbatasan gerak. Padahal, astronot perlu kemampuan untuk berjalan, membungkuk, dan berjongkok dengan nyaman.
tulis komentar anda