Waspada, Hilang Penciuman karena Long Covid Menunjukkan Adanya Perubahan Otak

Selasa, 18 April 2023 - 06:30 WIB
Hilang penciuman karena long Covid masih bisa dikembalikan dengan melakukan latihan. Foto/Duke Health
JAKARTA - Masyarakat yang masih mengalami hilang penciuman karena long Covid diyakini terjadi karena adanya perubahan di beberapa titik otak. Hal itu ditemukan melalui sebuah penelitian yang terpublikasi di eClinicalMedicine baru-baru ini.

Penelitian yang dilakukan National Institute for Health and Care Research (NIHR) menemukan adanya kondisi berbeda dari masyarakat yang masih mengalami hilang penciuman karena long Covid dengan masyarakat yang tidak mengalami gejala sama.

Perubahan tersebut terletak pada penurunan aktivitas otak dan adanya gangguan antara dua bagian otak yang memproses informasi penciuman yakni korteks orbitofrontal dan korteks pre-frontal. Koneksi itu tidak terlihat pada orang yang mendapatkan kembali indra penciumannya setelah mengalami Covid-19.

Penelitian disebutkan Eureka Alert dilakukan dengan melakukan pemindaian MRI terhadap otak masyarakat yang mengalami long Covid serta masih hilang indra penciuman dengan masyarakat yang mengalami long Covid namun kembali mendapatkan indra penciuman.







Temuan menunjukkan kehilangan bau, yang dikenal sebagai anosmia, yang disebabkan oleh long Covid terkait dengan perubahan otak yang menghentikan bau diproses dengan benar. Pasalnya secara klinis hal itu dapat dibalik, seperti yang ditunjukkan pada beberapa subjek. Dimana masyarakat yang mengalami efek samping long Covid dapat melatih kembali otak untuk memulihkan indra penciumannya.

Dr Jed Wingrove, salah satu peneliti, menyebutkan bahwa masyarakat yang masih mengalami long Covid dengan kehilangan indra penciuman perlu memahami kondisi itu dengan cermat. Pasalnya hal itu memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

"Kehilangan indra penciuman adalah sesuatu yang kita anggap remeh, tetapi ini memandu kita dalam banyak hal dan terkait erat dengan kesejahteraan kita secara keseluruhan. Studi kami meyakinkan bahwa, bagi sebagian besar orang yang indra penciumannya kembali, tidak ada perubahan permanen pada aktivitas otak,” tegasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More