Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 20 April di Indonesia, Ini Dampaknya

Selasa, 18 April 2023 - 19:38 WIB
BRIN sebut gerhana Matahari hibrida adalah perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. FOTO/ DOK SINDOnews
JAKARTA - Gerhana Matahari hibrida pada akhir bulan Ramadan 1444 H, yakni pada Kamis (20/4/2023), fenomena langka ini diperkirakan akan terjadi di seluruh bangian wilayah di Indonesia.



Menurut Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) gerhana Matahari hibrida adalah perpaduan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin.

Daerah yang akan mengalami fenomena tersebut secara total adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sementara sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami gerhana Matahari hibrida.

Berdasarkan pernyataan BMKG, gerhana matahari hibrida atau gerhana matahari hibrid adalah gerhana matahari yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.



Gerhana matahari hibrida terdiri dari 2 tipe, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Gerhana Matahari hibrida terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Posisi tersebut menyebabkan Matahari tidak terlihat secara utuh. Ketika fenomena tersebut terjadi, daerah Bumi yang letaknya di bawah umbra atau bayangan ini akan mengalami gerhana Matahari total.

Sementara daerah Bumi yang berada di bawah penumbra atau bayangan kabur ketika gerhana Matahari akan mengalami gerhana Matahari sebagian.

Dampak Gerhana Matahari Hibrida
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More