Fakta Unik dan Langka tentang Gerhana Matahari Hibrida
Selasa, 18 April 2023 - 21:57 WIB
JAKARTA - Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang paling langka, paling menarik, dan bisa dibilang paling spektakuler serta menarik secara global. Apalagi gerhana matahari hibrida terjadi hanya beberapa kali dalam satu abad, sehingga dikategorikan peristiwa astronomi yang sangat langka dan aneh.
Dikutip dari laman Space, Selasa (18/4/2023), peristiwa gerhana matahari hibrida selama abad ke-21 hanya 3,1% atau sekitar 7 kali dari 224 gerhana matahari. Sedangkan antara tahun 2000 SM hingga 3000 M, hanya 4,8% gerhana matahari hibrida dari total peristiwa gerhana matahari.
Gerhana matahari hibrida terdekat diperkirakan terjadi pada 20 April 2023 di belahan bumi selatan. Peristiwa gerhana matahari hibrida diawali dengan gerhana matahari total, kemudian beralih ke gerhana matahari annular (cincin), ketika bayangan bulan melintas di atas bumi.
Untuk beberapa lokasi di jalur gerhana matahari, dapat disaksikan gerhana matahari total, di antaranya dari Semenanjung Exmouth di Australia Barat (hingga 1 menit), Timor Leste (1 menit 14 detik) dan Papua Barat (1 menit 9 detik).
Tepat sebelum dan sesudah gerhana matahari total, akan muncul tampilan besar manik-manik Baily (Baily's beads) yang terlihat. Namun, proses peralihan dari gerhana matahari annular ke gerhana matahari total dan kembali lagi sebaliknya, bisa disaksikan di dua titik tertentu, namun lokasinya terpencil di tengah laut.
Oleh karena itu, gerhana matahari hibrida sering disebut gerhana annular-total, gerhana matahari manik-manik, atau gerhana annular pecah. Diberi nama demikian karena menghadirkan penampakan manik-manik Baily (Baily’s beads) yang sangat panjang.
Dinamakan Baily’s beads, karena fenomena ini pertama kali diamati astronom Inggris Francis Baily pada awal 1800-an. Manik-manik Baily adalah sinar matahari terakhir yang dapat dilihat tepat sebelum gerhana matahari total.
Dikutip dari laman Space, Selasa (18/4/2023), peristiwa gerhana matahari hibrida selama abad ke-21 hanya 3,1% atau sekitar 7 kali dari 224 gerhana matahari. Sedangkan antara tahun 2000 SM hingga 3000 M, hanya 4,8% gerhana matahari hibrida dari total peristiwa gerhana matahari.
Gerhana matahari hibrida terdekat diperkirakan terjadi pada 20 April 2023 di belahan bumi selatan. Peristiwa gerhana matahari hibrida diawali dengan gerhana matahari total, kemudian beralih ke gerhana matahari annular (cincin), ketika bayangan bulan melintas di atas bumi.
Untuk beberapa lokasi di jalur gerhana matahari, dapat disaksikan gerhana matahari total, di antaranya dari Semenanjung Exmouth di Australia Barat (hingga 1 menit), Timor Leste (1 menit 14 detik) dan Papua Barat (1 menit 9 detik).
Tepat sebelum dan sesudah gerhana matahari total, akan muncul tampilan besar manik-manik Baily (Baily's beads) yang terlihat. Namun, proses peralihan dari gerhana matahari annular ke gerhana matahari total dan kembali lagi sebaliknya, bisa disaksikan di dua titik tertentu, namun lokasinya terpencil di tengah laut.
Oleh karena itu, gerhana matahari hibrida sering disebut gerhana annular-total, gerhana matahari manik-manik, atau gerhana annular pecah. Diberi nama demikian karena menghadirkan penampakan manik-manik Baily (Baily’s beads) yang sangat panjang.
Dinamakan Baily’s beads, karena fenomena ini pertama kali diamati astronom Inggris Francis Baily pada awal 1800-an. Manik-manik Baily adalah sinar matahari terakhir yang dapat dilihat tepat sebelum gerhana matahari total.
tulis komentar anda