Ilmuwan Israel Khawatir Kecerdasan Buatan Jadi Nabi dan Bikin Agama Baru
Rabu, 03 Mei 2023 - 21:44 WIB
JAKARTA - Sejarawan Israel, Yuval Noah Harari mengatakan dunia akan segera menyambut agama baru yang diciptakan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dia mengatakan kecerdasan buatan memiliki kecanggihan yang dapat menarik banyak orang.
Dia meyakini cepat atau lambat, AI akan mampu membuat sebuah teks-teks sakral yang justru akan ditanggapi dengan sangat serius oleh pemujanya.
"Di masa depan kita akan melihat adanya kelompok kultus pertama dan agama yang semuanya mengikuti teks-teks sakral yang justru dibuat oleh kecerdasan buatan, bukan dari manusia," jelas Yuval Noah Harari, dalam sebuah simposium Frontiers Forum dikutip Daily Mail baru-baru ini.
Penulis buku Sapiens itu melanjutkan teknologi kecerdasan buatan ke depannya akan memiliki sebuah mesin yang justru bisa memerangkap manusia dalam dunia ilusi. Kondisi itu menurutnya sangat mirip dengan film fiksi ilmiah yang diperani aktor Keanu Reeves, The Matrix.
Film yang diproduksi pada 1999 itu menggambarkan masa depan distopia di mana umat manusia tanpa sadar terjebak di dalam realitas simulasi yang diciptakan mesin cerdas. Orang-orang yang terperangkap itu kemudian akan menjadi umat dari kecerdasan buatan yang berpura-pura menjadi nabi .
"Jadi tidak seperti teori konspirasi dimana manusia perlu ditanamkan chip terlebih dulu untuk percaya. Mereka tinggal memanipulasi melalui teks-teks yang mereka buat," jelasnya.
Dia meyakini cepat atau lambat, AI akan mampu membuat sebuah teks-teks sakral yang justru akan ditanggapi dengan sangat serius oleh pemujanya.
"Di masa depan kita akan melihat adanya kelompok kultus pertama dan agama yang semuanya mengikuti teks-teks sakral yang justru dibuat oleh kecerdasan buatan, bukan dari manusia," jelas Yuval Noah Harari, dalam sebuah simposium Frontiers Forum dikutip Daily Mail baru-baru ini.
Penulis buku Sapiens itu melanjutkan teknologi kecerdasan buatan ke depannya akan memiliki sebuah mesin yang justru bisa memerangkap manusia dalam dunia ilusi. Kondisi itu menurutnya sangat mirip dengan film fiksi ilmiah yang diperani aktor Keanu Reeves, The Matrix.
Film yang diproduksi pada 1999 itu menggambarkan masa depan distopia di mana umat manusia tanpa sadar terjebak di dalam realitas simulasi yang diciptakan mesin cerdas. Orang-orang yang terperangkap itu kemudian akan menjadi umat dari kecerdasan buatan yang berpura-pura menjadi nabi .
"Jadi tidak seperti teori konspirasi dimana manusia perlu ditanamkan chip terlebih dulu untuk percaya. Mereka tinggal memanipulasi melalui teks-teks yang mereka buat," jelasnya.
tulis komentar anda