China Siap Memproduksi Kaca Berbahan Tanah dari Bulan
Senin, 08 Mei 2023 - 20:42 WIB
BEIJING - Peneliti China berhasil menemukan berbagai jenis material kaca dari sampel tanah di Bulan yang dibawa kembali ke Bumi dengan roket Chang'e-5.
Institut Fisika Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengonfirmasi bahwa material kaca terbentuk setelah mengalami perubahan fisik dari padat, cair, dan gas di regolith bulan.
Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal National Science Review juga mencatat penemuan pertama kali serat kaca alami dalam sampel tanah.
Menurut Dr. Shen Laiquan dari CAS Institute of Physics, penemuan tersebut membuktikan bahwa tanah Bulan memiliki kemampuan untuk membentuk kaca serta karakteristik yang unggul dalam pengolahan dan pencetakan materialnya.
“Ini menegaskan kelayakan penggunaan tanah bulan untuk memproses dan memproduksi bahan bangunan dari kaca,''
"Temuan studi tersebut memberikan dukungan penting bagi proyek pembangunan basis penelitian di Bulan di masa depan," katanya.
Tak hanya China, Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA), berencana meluncurkan robot penjelajah atau rover pada 2021 untuk mendarat di Phobos bulan Mars.
Manajer Proyek JAXA Yasuhiro Kawakatsu, dikutip dari APNews, mengatakan rover tersebut akan mengumpulkan 10 gram atau sektiar 0,35 ons tanah dan membawanya kembali ke Bumi pada 2029.
Jika sesuai rencana, perjalanan misi itu akan menempatkan Jepang berada di depan Amerika Serikat dan China dalam membawa kembali sampel tanah Bulan kembali ke Bumi, meskipun Jepang memulainya lebih lambat dibanding dua negara tersebut.
Ilmuwan JAXA percaya sekitar 0,1% dari permukaan tanah di Phobos berasal dari Mars, dan 10 gram dapat berisi sekitar 30 butiran, tergantung pada konsistensi tanah.
Institut Fisika Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengonfirmasi bahwa material kaca terbentuk setelah mengalami perubahan fisik dari padat, cair, dan gas di regolith bulan.
Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal National Science Review juga mencatat penemuan pertama kali serat kaca alami dalam sampel tanah.
Menurut Dr. Shen Laiquan dari CAS Institute of Physics, penemuan tersebut membuktikan bahwa tanah Bulan memiliki kemampuan untuk membentuk kaca serta karakteristik yang unggul dalam pengolahan dan pencetakan materialnya.
“Ini menegaskan kelayakan penggunaan tanah bulan untuk memproses dan memproduksi bahan bangunan dari kaca,''
"Temuan studi tersebut memberikan dukungan penting bagi proyek pembangunan basis penelitian di Bulan di masa depan," katanya.
Tak hanya China, Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA), berencana meluncurkan robot penjelajah atau rover pada 2021 untuk mendarat di Phobos bulan Mars.
Manajer Proyek JAXA Yasuhiro Kawakatsu, dikutip dari APNews, mengatakan rover tersebut akan mengumpulkan 10 gram atau sektiar 0,35 ons tanah dan membawanya kembali ke Bumi pada 2029.
Jika sesuai rencana, perjalanan misi itu akan menempatkan Jepang berada di depan Amerika Serikat dan China dalam membawa kembali sampel tanah Bulan kembali ke Bumi, meskipun Jepang memulainya lebih lambat dibanding dua negara tersebut.
Ilmuwan JAXA percaya sekitar 0,1% dari permukaan tanah di Phobos berasal dari Mars, dan 10 gram dapat berisi sekitar 30 butiran, tergantung pada konsistensi tanah.
(wbs)
tulis komentar anda