Myanmar dan Bangladesh Diminta Bersiap Hadapi Topan Mocha Hari Minggu Ini
Jum'at, 12 Mei 2023 - 20:42 WIB
YANGON - Myanmar dan Bangladesh mengerahkan ribuan sukarelawan dan mengamankan langsung dari daerah dataran renda saat Topan Mocha melanda kedua negara tersebut.
Menurut Kantor Meteorologi India, topan diperkirakan akan melanda pada hari Minggu di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer per jam.
Kantor tersebut juga memperkirakan gelombang setinggi 1,5 dan dua meter akan melanda daerah pantai dataran rendah termasuk Bangladesh, yang menampung kamp pengungsi Rohingya.
Seorang warga, Thar Tin Maung, 60, dievakuasi dari desanya di negara bagian Rakhine, Myanmar ke kota Sittwe sebagai persiapan menghadapi badai.
Direktur Program Kesiapsiagaan Topan Bangladesh, Ahmadul Haque mengatakan, mereka telah mengerahkan 8.600 sukarelawan di Cox's Bazar sementara 3.400 lainnya berada di kamp pengungsian.
“Kami ingatkan warga yang tinggal di lereng bukit karena topan akan membawa hujan lebat yang bisa menyebabkan tanah longsor,” katanya.
Selain itu, otoritas Bangladesh melarang kapal penangkap ikan menangkap ikan di laut dalam.
Terakhir kali Bangladesh dilanda badai dahsyat adalah pada November 2007 ketika Topan Sidr menghantam barat daya negara itu, menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dolar.
Menurut Kantor Meteorologi India, topan diperkirakan akan melanda pada hari Minggu di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kecepatan angin hingga 145 kilometer per jam.
Kantor tersebut juga memperkirakan gelombang setinggi 1,5 dan dua meter akan melanda daerah pantai dataran rendah termasuk Bangladesh, yang menampung kamp pengungsi Rohingya.
Seorang warga, Thar Tin Maung, 60, dievakuasi dari desanya di negara bagian Rakhine, Myanmar ke kota Sittwe sebagai persiapan menghadapi badai.
Direktur Program Kesiapsiagaan Topan Bangladesh, Ahmadul Haque mengatakan, mereka telah mengerahkan 8.600 sukarelawan di Cox's Bazar sementara 3.400 lainnya berada di kamp pengungsian.
“Kami ingatkan warga yang tinggal di lereng bukit karena topan akan membawa hujan lebat yang bisa menyebabkan tanah longsor,” katanya.
Selain itu, otoritas Bangladesh melarang kapal penangkap ikan menangkap ikan di laut dalam.
Terakhir kali Bangladesh dilanda badai dahsyat adalah pada November 2007 ketika Topan Sidr menghantam barat daya negara itu, menewaskan lebih dari 3.000 orang dan menyebabkan kerusakan senilai miliaran dolar.
(wbs)
tulis komentar anda