Tanpa Zat Kimia, Ilmuwan Temukan Cara Mengontrol Populasi Nyamuk
Kamis, 23 Juli 2020 - 07:29 WIB
"Kami melaporkan sistem pelepasan nyamuk otomatis yang dioperasikan melalui drone sepenuhnya," kata Jeremy Bouyer, ahli entomologi medis yang melakukan penelitian ini, dikutip dari Techxplore.
Bouyer, yang juga bekerja dalam divisi gabungan FAO / IAEA tentang teknik nuklir di bidang pangan dan pertanian, mengungkapkan bahwa sistem ini di uji di Brazil. Ini memungkinan penyebaran nyamuk Aedes aegypti jantan yang sama, yang mengarah ke rasio konsisten jantan steril di alam liar.
Tujuan utama penelitian yang dilakukan oleh Bouyer dan rekan-rekannya adalah untuk mengukur kelangsungan hidup, penyebaran dan daya saing seksual jantan steril. Mereka harus memproduksi secara massal, disortir, ditangani, diradiasi dan ditandai sebelum dilepaskan ke suatu wilayah menggunakan UAV.
Sejauh ini, para peneliti telah mengevaluasi sistem di Brazil dengan tujuan mengurangi populasi spesies nyamuk Aedes aegypti. Mereka menemukan bahwa nyamuk jantan steril dapat bersaing dengan jantan liar untuk melakukan perkawinan dengan nyamuk betina.
Pelepasan nyamuk steril menggunakan sistem berbasis UAV dapat mengurangi biaya implementasi SIT secara signifikan. Ini juga membuatnya lebih mudah untuk dioperasikan dalam skala besar, termasuk mengatasi keterbatasan area yang sulit dijangkau.
"Di masa depan, diperkirakan nyamuk dewasa akan diiradiasi ketika sudah dikemas dalam paket yang dapat dikirim melalui layanan kurir ke tempat pelepasan," kata Bouyer.
Bouyer, yang juga bekerja dalam divisi gabungan FAO / IAEA tentang teknik nuklir di bidang pangan dan pertanian, mengungkapkan bahwa sistem ini di uji di Brazil. Ini memungkinan penyebaran nyamuk Aedes aegypti jantan yang sama, yang mengarah ke rasio konsisten jantan steril di alam liar.
Tujuan utama penelitian yang dilakukan oleh Bouyer dan rekan-rekannya adalah untuk mengukur kelangsungan hidup, penyebaran dan daya saing seksual jantan steril. Mereka harus memproduksi secara massal, disortir, ditangani, diradiasi dan ditandai sebelum dilepaskan ke suatu wilayah menggunakan UAV.
Sejauh ini, para peneliti telah mengevaluasi sistem di Brazil dengan tujuan mengurangi populasi spesies nyamuk Aedes aegypti. Mereka menemukan bahwa nyamuk jantan steril dapat bersaing dengan jantan liar untuk melakukan perkawinan dengan nyamuk betina.
Pelepasan nyamuk steril menggunakan sistem berbasis UAV dapat mengurangi biaya implementasi SIT secara signifikan. Ini juga membuatnya lebih mudah untuk dioperasikan dalam skala besar, termasuk mengatasi keterbatasan area yang sulit dijangkau.
"Di masa depan, diperkirakan nyamuk dewasa akan diiradiasi ketika sudah dikemas dalam paket yang dapat dikirim melalui layanan kurir ke tempat pelepasan," kata Bouyer.
(wbs)
tulis komentar anda