Satelit Satria-1 Sukses Diluncurkan, Plt Menkominfo Mahfud MD Bilang Gini
Senin, 19 Juni 2023 - 10:32 WIB
JAKARTA - Kesuksesan peluncuran satelit internet Satria-1 di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Senin pagi mendapat apresiasi positif dari Plt Menkominfo Mahfud MD.
“Ini adalah satelit internet pertama milik indonesia yang diluncurkan lewat falcon 9 milik Space X dari landasan Cape Canaveral, Florida,” ujar Mahfud.
“Saya ingin menegaskan tentang fungsi Satria-1. Fungsinya adalah untuk meratakan akses internet. Terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik untuk masyarakat, untuk TNI, Polri, di seluruh wilayah Tanah Air. Khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil,” ia menambahkan.
Mahfud juga membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 ini tidak ada gunanya lantaran jaringan di bumi tidak tersedia terkait kasus BTS 4G yang sekarang ditangani oleh Kejaksaan Agung.
”Sekali lagi, saya tegaskan ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G. Karena ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Terutama untuk sekolah, Rumah Sakit, kantor pemerintah di
tempat terpencil, juga pos-pos Polri dan TNI di tempat-tempat terpencil,” ungkapnya.
Peluncuran satelit Satria-1 berjalan dengan menggunakan roket buatan SpaceX yakni Falcon 9. Rencananya transmisi dari satelit Satria-1 yang memiliki kapasitas 150 Gbps itu akan digunakan pemerintah untuk menyediakan akses internet ke 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia, dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.
Rinciannya, 93.900 titik fasilitas pendidikan, 47.900 titik kantor pemerintah daerah, 3.900 titik markas polisi dan TNI, serta 3.700 titik Puskesmas.
“Indonesia berada di Asia Tenggara dan juga negara kepulauan yang memiliki 17.000 pulau dan dipenuhi dengan gunung-gunung. Hal itu membuat Indonesia sebagai wilayah yang sangat menantang untuk infrastruktur komunikasi. Telekomunikasi berbasis satelit diyakini sebagai salah satu solusi," ujar Ronnie Foreman, Comercial Sales Manager SpaceX dalam siaran langsung peluncuran satelit Satria-1.
Kontrak kerja sama konstruksi Satria-1 terjalin antara PT satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan Prancis Thales Alenia Spaces (TAS) pada 3 September 2020 dengan nilai kontrak konstruksi USD550 juta atauRp8triliun.
“Ini adalah satelit internet pertama milik indonesia yang diluncurkan lewat falcon 9 milik Space X dari landasan Cape Canaveral, Florida,” ujar Mahfud.
“Saya ingin menegaskan tentang fungsi Satria-1. Fungsinya adalah untuk meratakan akses internet. Terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik untuk masyarakat, untuk TNI, Polri, di seluruh wilayah Tanah Air. Khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil,” ia menambahkan.
Mahfud juga membantah pendapat yang mengatakan Satria-1 ini tidak ada gunanya lantaran jaringan di bumi tidak tersedia terkait kasus BTS 4G yang sekarang ditangani oleh Kejaksaan Agung.
”Sekali lagi, saya tegaskan ini tidak ada hubungannya dengan kasus BTS 4G. Karena ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan layanan publik di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Terutama untuk sekolah, Rumah Sakit, kantor pemerintah di
tempat terpencil, juga pos-pos Polri dan TNI di tempat-tempat terpencil,” ungkapnya.
Peluncuran satelit Satria-1 berjalan dengan menggunakan roket buatan SpaceX yakni Falcon 9. Rencananya transmisi dari satelit Satria-1 yang memiliki kapasitas 150 Gbps itu akan digunakan pemerintah untuk menyediakan akses internet ke 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia, dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.
Rinciannya, 93.900 titik fasilitas pendidikan, 47.900 titik kantor pemerintah daerah, 3.900 titik markas polisi dan TNI, serta 3.700 titik Puskesmas.
“Indonesia berada di Asia Tenggara dan juga negara kepulauan yang memiliki 17.000 pulau dan dipenuhi dengan gunung-gunung. Hal itu membuat Indonesia sebagai wilayah yang sangat menantang untuk infrastruktur komunikasi. Telekomunikasi berbasis satelit diyakini sebagai salah satu solusi," ujar Ronnie Foreman, Comercial Sales Manager SpaceX dalam siaran langsung peluncuran satelit Satria-1.
Kontrak kerja sama konstruksi Satria-1 terjalin antara PT satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan Prancis Thales Alenia Spaces (TAS) pada 3 September 2020 dengan nilai kontrak konstruksi USD550 juta atauRp8triliun.
(dan)
tulis komentar anda