Bukan Mars, NASA Incar Europa untuk Masa Depan Manusia!

Rabu, 16 Oktober 2024 - 07:43 WIB
loading...
Bukan Mars, NASA Incar...
Europa Clipper butuh waktu 5 1/2 tahun untuk mencapai Jupiter. Foto: NASA
A A A
AMERIKA - Sebuah wahana antariksa NASA diluncurkan pada Senin (15/10) dalam misi menjelajahi bulan milik Jupiter: Europa. Harapannya, misi ini dapat mengungkap apakah lautan luas yang tersembunyi di dalamnya mungkin menyimpan kunci kehidupan.

Europa Clipper butuh waktu 5 1/2 tahun untuk mencapai Jupiter, di mana ia akan masuk ke orbit di sekitar planet gas raksasa tersebut dan mendekati Europa dalam terbang lintas yang dipenuhi radiasi.

Para ilmuwan hampir yakin bahwa lautan yang dalam ada di bawah kerak es Europa. Dan di mana ada air, di situ mungkin ada kehidupan, menjadikan bulan ini salah satu tempat paling menjanjikan untuk mencarinya.

Europa Clipper sendiri tidak dirancang untuk mencari kehidupan. Sebab, tidak memiliki detektor kehidupan. Namun, wahana antariksa ini akan fokus pada bahan-bahan yang diperlukan untuk mendukung kehidupan. Yakni, mencari senyawa organik dan petunjuk lainnya dengan “mengintip” ke bawah es di Europa.

SpaceX akan memulai perjalanan Clipper sejauh 13 miliar kilometer, meluncurkan wahana antariksa tersebut dengan roket Falcon Heavy dari Kennedy Space Center Florida. Satu jam kemudian, wahana antariksa tersebut terpisah dari tahap atas, melayang dan mengirimkan sinyal ke Bumi.

“Mohon ucapkan selamat tinggal kepada Clipper dalam perjalanannya ke Europa," beber direktur penerbangan Jet Propulsion Laboratory NASA, Pranay Mishra, dari California Selatan.

Associate Administrator NASA, Jim Free, menyebut bahwa misi senilai USD5,2 miliar (sekitar Rp80,6 triliun) ini hampir gagal karena transistor.

NASA baru mengetahui pada musim semi bahwa transistor Clipper mungkin lebih rentan terhadap medan radiasi kuat Jupiter daripada yang diperkirakan. Clipper akan menahan radiasi setara beberapa juta sinar-X selama masing-masing dari 49 terbang lintas Europa.

Badan antariksa tersebut menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk meninjau semuanya sebelum menyimpulkan pada bulan September bahwa misi tersebut dapat dilanjutkan sesuai rencana.

Badai Milton menambah kecemasan, menunda peluncuran selama beberapa hari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1533 seconds (0.1#10.140)