10 Fakta Satelit Satria-1 yang Baru Diluncurkan di Markas Space X

Senin, 19 Juni 2023 - 09:59 WIB
loading...
10 Fakta Satelit Satria-1 yang Baru Diluncurkan di Markas Space X
Satria-1 adalah satelit milik pemerintah yang berjasama dengan mitra swasta pemerintah, yakni operator seluler yang beroperasi di Indonesia. Foto: dok Space X
A A A
FLORIDA - Satria-1 adalah satelit milik pemerintah yang berjasama dengan mitra swasta pemerintah, yakni operator seluler yang beroperasi di Indonesia. Foto:

Satelit Satria-1 sukses meluncur ke orbit langit Papua, Indonesia, Minggu (18/6) di Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Amerika Serikat waktu setempat atau Senin dini hari di Indonesia. Peluncuran satelit Satria-1 berjalan dengan menggunakan roket buatan SpaceX yakni Falcon 9.

Nah, banyak yang masih bertanya-tanya, apa sih fungsi Satria-1? Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?

Berikut adalah fakta-fakta tentang satelit Satria-1 dan peluncurannya:

1. Satelit ke-12 Falcon 9

Dalam situs resmi SpaceX disebutkan satelit Satria-1 merupakan satelit ke-12 yang pernah diluncurkan Falcon 9. Sebelumnya, Falcon 9 telah berhasil mengirim 11 satelit ke orbit bumi yakni satelit CRS-22, Crew-3, Turksat 5B, Crew-4, CRS-25, Eutelsat HOTBIRD 13G, mPOWER-a, dan empat satelit milik Starlink.

2. Ditonton 155 Ribu Orang

Peluncuran SATRIA-1 disiarkan langsung oleh SpaceX. Total ada 155.000 orang lebih menonton proses peluncuran satelit kebanggaan Indonesia itu.

3. Sempat Tertunda

Mulanya proses peluncuran Satria-1 sempat tertunda 17 menit dari jadwal semula pukul 18.04 waktu setempat atau Senin (19/06) pukul 05:04 WIB. Hanya saja keterlambataan itu masih dalam “time window” peluncuran.

4. Mengorbit di Langit Papua

Setelah meluncur dari langit Florida, satelit Satria-1 langsung menuju orbit 146 derajat BT atau berada di atas langit papua. Diperkirakan satelit tersebut akan berada pada posisinya pada November 2023.

5. Telekomunikasi Berbasis Satelit

“Indonesia berada di Asia Tenggara dan juga negara kepulauan yang memiliki 17.000 pulau dan dipenuhi dengan gunung-gunung. Hal itu membuat Indonesia sebagai wilayah yang sangat menantang untuk infrastruktur komunikasi. Telekomunikasi berbasis satelit diyakini sebagai salah satu solusi," ujar Ronnie Foreman, Comercial Sales Manager SpaceX dalam siaran langsung peluncuran satelit SATRIA-1.

6. Mengisi Blank Spot di Papua

Satelit Satria-1 diharapkan jadi alat untuk menyediakan jaringan telekomunikasi dan akses internet ke wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T). Faktanya, 12.548 desa dari tota. 83.500 desa serta kelurahan di Indonesia masih mengalami blank spot atau belum mendapatkan akses jaringan telekomunikasi. Satria-1 diharapkan bisa menyediakan akses internet lewat satelit.

7. Mengusung Biaya Rp8 Triliun

Kontrak kerja sama konstruksi Satria-1 terjalin antara PT satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan Prancis Thales Alenia Spaces (TAS) pada 3 September 2020 dengan nilai kontrak konstruksi USD550 juta atau Rp8 triliun.

8. Teknologi HTS

Satelit Satria-1 memiliki kecepatan (rate) transfer data tingkat tinggi (high throughput satellite/HTS). Teknologi HTS memungkinkan kecepatan akses data bisa menembus 100 gigabit per detik (Gbps). Satelit dengan teknologi HTS juga mampu memancarkan beragam frekuensi pada Ka-Band, Ku-Band, ataupun C-Band.

9. Kerja Sama dengan Operator Seluler

Satria-1 adalah satelit milik pemerintah yang berjasama dengan mitra swasta pemerintah, yakni operator seluler yang beroperasi di Indonesia. Stasiun pengendali satelit utama ada di Cikarang, serta ada 11 kota disiapkan untuk stasiun pengendali lebih kecil.


10. 150 Ribu Titik Layanan Publik

Rencananya transmisi dari satelit Satria-1 yang memiliki kapasitas 150 Gbps itu akan digunakan pemerintah untuk menyediakan akses internet ke 150.000 titik layanan publik yang belum tersedia, dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.
Rinciannya, 93.900 titik fasilitas pendidikan, 47.900 titik kantor pemerintah daerah, 3.900 titik markas polisi dan TNI, serta 3.700 titikPuskesmas.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2514 seconds (0.1#10.140)