Misi Artemis 2 Gunakan Komunikasi Laser, Berkecepatan 260 Megabit per Detik
Selasa, 27 Juni 2023 - 13:53 WIB
FLORIDA - Pesawat ruang angkasa Orion untuk misi berawak ke bulan Artemis 2 dibekali sistem komunikasi laser. Modul komunikasi laser Artemis 2 yang disebut dengan Optical Communications System (O2O) mempunyai kecepatan 260 megabit per detik.
Sistem komunikasi O2O menggunakan laser teknologi tinggi untuk memancarkan pesan dengan kecepatan data yang jauh lebih besar daripada transmisi radio konvensional. Teknologi ini akan sangat meningkatkan kecepatan dan jenis transfer data yang dikirim astronot Artemis 2 ke Bumi.
“Dengan kecepatan 260 megabit per detik, sistem komunikasi laser O2O mampu mengirimkan video definisi tinggi 4K dari bulan,” kata manajer proyek O2O Steve Horowitz dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (27/6/2023).
Sistem komunikasi laser O2O dikembangkan di Goddard Space Flight Center NASA di Maryland, dengan bantuan dari Massachusetts Institute of Technology's (MIT) Lincoln Laboratory. Proyek ini didanai di bawah program Space Communications and Navigation (SCaN) NASA.
SCaN telah menyelesaikan demonstrasi komunikasi laser yang sukses di berbagai misi, termasuk Laser Communications Relay Demonstration (LCRD) pada tahun 2021 dan misi TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) pada tahun 2022. Selain itu, SCaN mengirimkan relai komunikasi laser Integrated LCRD Low-Earth-Orbit User Modem and Amplifier Terminal (ILLUMA-T) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akhir tahun ini.
Sistem komunikasi O2O memungkinkan astronot Artemis 2 berbagi pengalaman perjalanan ke bulan dengan cara baru dan belum pernah terjadi sebelumnya. Sistem komunikasi laser akan menangani lebih dari sekadar gambar dan video dari awak kapal, juga tertanam dalam infrastruktur sistem Orion.
“Sistem komunikasi laser O2O akan mengirimkan dan menerima prosedur, gambar, rencana penerbangan, dan menjadi penghubung antara Orion dan kontrol misi di Bumi," kata Horowitz.
Untuk misi Artemis 2, dua stasiun bumi dipilih di Las Cruces, New Mexico, dan Table Mountain, California, untuk menerima transmisi data O2O Orion. Kedua lokasi dipilih karena langit cerah yang dominan karena kondisi berawan yang berlebihan dapat memengaruhi kualitas transmisi data komunikasi laser.
“Kesuksesan demonstrasi O2O di Orion selama Artemis 2 dapat membantu teknologi tersebut memasuki lebih banyak aspek penerbangan luar angkasa. Bahkan memungkinkan infrastruktur komunikasi yang disederhanakan pada misi masa depan NASA ke bulan dan sekitarnya,” kata Horowitz.
Sistem komunikasi O2O menggunakan laser teknologi tinggi untuk memancarkan pesan dengan kecepatan data yang jauh lebih besar daripada transmisi radio konvensional. Teknologi ini akan sangat meningkatkan kecepatan dan jenis transfer data yang dikirim astronot Artemis 2 ke Bumi.
“Dengan kecepatan 260 megabit per detik, sistem komunikasi laser O2O mampu mengirimkan video definisi tinggi 4K dari bulan,” kata manajer proyek O2O Steve Horowitz dikutip SINDOnews dari laman Space, Selasa (27/6/2023).
Sistem komunikasi laser O2O dikembangkan di Goddard Space Flight Center NASA di Maryland, dengan bantuan dari Massachusetts Institute of Technology's (MIT) Lincoln Laboratory. Proyek ini didanai di bawah program Space Communications and Navigation (SCaN) NASA.
SCaN telah menyelesaikan demonstrasi komunikasi laser yang sukses di berbagai misi, termasuk Laser Communications Relay Demonstration (LCRD) pada tahun 2021 dan misi TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) pada tahun 2022. Selain itu, SCaN mengirimkan relai komunikasi laser Integrated LCRD Low-Earth-Orbit User Modem and Amplifier Terminal (ILLUMA-T) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akhir tahun ini.
Sistem komunikasi O2O memungkinkan astronot Artemis 2 berbagi pengalaman perjalanan ke bulan dengan cara baru dan belum pernah terjadi sebelumnya. Sistem komunikasi laser akan menangani lebih dari sekadar gambar dan video dari awak kapal, juga tertanam dalam infrastruktur sistem Orion.
“Sistem komunikasi laser O2O akan mengirimkan dan menerima prosedur, gambar, rencana penerbangan, dan menjadi penghubung antara Orion dan kontrol misi di Bumi," kata Horowitz.
Baca Juga
Untuk misi Artemis 2, dua stasiun bumi dipilih di Las Cruces, New Mexico, dan Table Mountain, California, untuk menerima transmisi data O2O Orion. Kedua lokasi dipilih karena langit cerah yang dominan karena kondisi berawan yang berlebihan dapat memengaruhi kualitas transmisi data komunikasi laser.
“Kesuksesan demonstrasi O2O di Orion selama Artemis 2 dapat membantu teknologi tersebut memasuki lebih banyak aspek penerbangan luar angkasa. Bahkan memungkinkan infrastruktur komunikasi yang disederhanakan pada misi masa depan NASA ke bulan dan sekitarnya,” kata Horowitz.
(wib)
tulis komentar anda