AS Kembangkan Komunikasi Laser Pesawat Tempur dan Satelit, Makin Sulit Dideteksi Lawan

Kamis, 27 Januari 2022 - 15:30 WIB
loading...
AS Kembangkan Komunikasi...
Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengembangkan pod komunikasi laser untuk menghubungkan pesawat tempur di luar garis pandang dan satelit di orbit. Foto/The War Zone
A A A
ANGKATAN Udara Amerika Serikat (AS) mengembangkan pod komunikasi laser untuk menghubungkan pesawat tempur di luar garis pandang dan satelit di orbit. Komunikasi laser di luar garis pandang hampir kebal terhadap gangguan dan intersepsi serta dapat dengan cepat mentransfer data dalam jumlah besar.

Konsep seperti itu bukanlah hal baru, tetapi perkembangan terkini dalam teknologi optik yang lebih baik untuk sistem komunikasi. Mengingat ancaman yang dihadapi jaringan berbasis frekuensi radio tradisional, dapat merusak jaringan vital militer.

Angkatan Udara AS menguyur dana kontrak Fase 1 Small Business Technology Transfer minggu ini kepada Space Micro, untuk membangun komunikasi laser dalam Program AFWERX . Space Micro menyebut proyek itu DEFORMO dan mengatakan tujuan mereka adalah mengembangkan “Pod Komunikasi Laser Udara-ke-Luar Angkasa yang dapat digunakan di berbagai pesawat USAF.”

Menurut SpaceNews.com, seorang insinyur yang bekerja pada proyek tersebut mengatakan, tujuan kontrak ini adalah untuk merancang sebuah pod yang dapat ditempatkan di bawah sayap jet tempur seperti F-35 dan mengirimkan data hingga 10 gigabita per detik. Pod dimaksudkan untuk menyediakan rantai komunikasi optik antara aset udara dan satelit komunikasi geostasioner yang dapat diadaptasi untuk pesawat berawak atau tak berawak.



Dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, tidak seperti komunikasi frekuensi radio (RF), tautan data optik seperti ini hampir tidak mungkin untuk macet atau dicegat, kecuali jika aset musuh secara fisik berada di antara pod dan satelit. Tautan laser juga kebal terhadap interferensi elektromagnetik atau pulsa, membuatnya lebih tangguh daripada sistem komunikasi berbasis RF.

Meskipun lebih keras daripada komunikasi RF, tautan optik punya tantangannya sendiri. Pertama, setiap pod komunikasi optik udara-ke-ruang angkasa harus membawa laser yang cukup kuat untuk mencapai satelit di orbit. Semakin tinggi platform terbang, semakin sedikit gangguan atmosfer yang terjadi.
AS Kembangkan Komunikasi Laser Pesawat Tempur dan Satelit, Makin Sulit Dideteksi Lawan


Ide keseluruhan menggunakan laser sebagai link komunikasi optik yang aman di ruang angkasa bukanlah yang baru. Tautan laser satelit-ke-satelit pertama, setidaknya yang kita ketahui, dibuat antara dua satelit Eropa pada tahun 2001, dan Departemen Pertahanan (DOD) telah memiliki rencana untuk menguji konsep tersebut setidaknya sejak 2020.



Badan Pengembangan Luar Angkasa Pentagon berencana untuk meluncurkan konstelasi 150 satelit pada tahun 2024, untuk membangun jaringan komunikasi militer yang lebih cepat dan lebih kuat dengan tautan silang laser. DARPA meluncurkan rencana serupa tahun lalu yang dikenal sebagai Space-Based Adaptive Communications Node, atau Space-BACN.

Konstelasi satelit komersial seperti Starlink SpaceX, yang bermitra dengan Angkatan Udara untuk kebutuhan jaringan tempur di masa depan, telah mulai menggunakan tautan laser untuk berkomunikasi satu sama lain di luar angkasa. DOD bahkan telah menggunakan laser untuk mengirim komunikasi antara satelit dan kapal selam. Lockheed Martin juga meneliti konsep tersebut pada awal 1990-an.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)